Rabu 20 Mar 2024 05:50 WIB

Wae Rebo di NTT Masuk Daftar Desa Tercantik Dunia, Cuma Bisa Ditempuh dengan Jalan Kaki

Wae Rebo populer sebagai destinasi wisata bagi para pecinta ekowisata.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Desa Wae Rebo sepenuhnya dikelilingi oleh panorama pegunungan dan hutan Todo yang lebat.
Foto:

Rumah adat Manggarai memiliki lima tingkat. Setiap tingkat dirancang untuk tujuan tertentu.

Tingkat pertama yang disebut "lutur" (atap) merupakan tempat tinggal keluarga besar. Tingkat kedua yang disebut "lobo" diperuntukkan untuk menyimpan makanan dan barang.

Lalu, tingkat ketiga disebut "lentar" untuk menyimpan benih untuk panen berikutnya. Tingkat keempat disebut "lempa rae" untuk persediaan makanan jika terjadi kekeringan.

Tingkat kelima disebut "hekang kode". Tempat teratas ini dianggap paling sakral sebagai tempat persembahan untuk para leluhur.

Salah satu rumah upacara khusus menjadi bangunan komunitas tempat anggota seluruh marga berkumpul untuk upacara dan ritual. Warga setempat mayoritas beragama Katolik, namun masih menganut kepercayaan lama. Di rumah ini tersimpan pusaka suci berupa gendang dan gong.

Jumlah penduduk desa sekitar 1.200 jiwa dan tujuh rumah. Makanan pokok penduduk desa adalah singkong dan jagung. Namun di sekitar desa, mereka juga menanam kopi, vanila, dan kayu manis yang nantinya dijual ke pasar dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer.

Belakangan, Wae Rebo semakin populer sebagai destinasi wisata bagi para pecinta ekowisata internasional. Masyarakat Wae Rebo terkenal hangat menyambut pengunjung yang ingin melihat desa mereka dan merasakan kehidupan tradisional sederhana di sana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement