Menurut Glazer, film itu sebaiknya tidak sekadar dipahami sebagai peringatan masa lalu, namun juga dimaknai berdasarkan peristiwa yang ada hari ini. Bagi Glazer, film itu menunjukkan arah terburuk dari dehumanisasi. Pria keturunan Yahudi tersebut pun termasuk yang mengecam adanya pendudukan oleh Israel di Gaza, Palestina.
"Saat ini, kami berdiri di sini sebagai orang-orang yang menyangkal ke-Yahudi-an mereka dan Holocaust dibajak oleh pendudukan yang telah menyebabkan konflik bagi begitu banyak orang yang tidak bersalah. Baik para korban peristiwa 7 Oktober di Israel, atau serangan yang sedang berlangsung di Gaza, semuanya adalah korban dehumanisasi ini," kata Glazer.
Usai pidato, Glazer mendapat tepuk tangan meriah di Teater Dolby, tempat penyelenggaraan Oscar. Beberapa di antaranya terlihat sangat antusias, seperti aktor Mark Ruffalo. Di ajang Oscar, beberapa pesohor terlihat mengenakan pin "Artists4Ceasefire" yang menyerukan gencatan senjata, termasuk Ruffalo dan Billie Eilish.
Namun, pidato Glazer tersebut selanjutnya menjadi topik hangat di industri film. Banyak orang yang secara pribadi mengungkapkan kemarahannya, namun hanya sedikit yang bersedia mengkritik pidato Glazer secara terang-terangan.
Belakangan, muncul surat terbuka yang mengecam pidato itu. Namun, banyak pula yang mendukung Glazer, termasuk sutradara Asif Kapadia dan Jesse Peretz.