Berbuka tanpa berlebihan juga menjadi salah satu ciri orang yang puasanya mencapai khawasil khawas atau tingkatan sangat istimewa. Bahkan, Kiai Cholil menyebut, ketika berbuka orang itu justru sedih karena khawatir puasanya tidak diterima oleh Allah SWT, sehingga ia pun tidak akan berlebihan saat makan buka hanya yang penting cukup untuk membatalkan puasa.
Teladan untuk berbuka tanpa berlebihan juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang terbiasa membatalkan puasanya hanya dengan kurma, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik.
Selain itu, lanjut Kiai Cholil, Islam juga mengajarkan agar umatnya berhenti makan sebelum kenyang. Itu berlaku baik saat berbuka puasa maupun situasi umum.
"Itu menunjukkan kita tidak boleh berlebihan. Karena kita tidak akan makan sampai terlalu kenyang, maka kita tidak perlu berlebihan saat menyiapkan buka ataupun mengikuti takjil war," jelas Kiai Cholil.