Peningkatan penglihatan bergantung pada perawatan mata yang tepat, nutrisi, dan bimbingan profesional dari para ahli. Dokter menyebut bahwa mitos berasal dari salah tafsir latihan mata. Konsultasikan dengan spesialis mata untuk solusi yang aman dan efektif.
1. Jempol masing-masing ke atas dan ke bawah
"Gagasan menghilangkan kacamata dengan menggerakkan jempol ke atas dan ke bawah adalah mitos yang tidak berdasar," kata Yamjala.
2. Kedipkan mata Anda
Secara ilmiah, berkedip melumasi mata tetapi tidak memperbaiki penglihatan. Latihan ini dapat membantu mengendurkan otot mata, tetapi tidak dapat mengubah bentuk mata atau lensa Anda, yang merupakan faktor utama yang memengaruhi penglihatan Anda. Karena itu, Anda sebaiknya tidak mengandalkan yoga mata untuk mengatasi masalah atau gangguan mata.
"Selalu disarankan untuk mencari bimbingan dari dokter spesialis mata," ujar Yamjala.
3. Memercikkan air dingin
Memercikkan air dingin ke mata sebagai obat menghilangkan kacamata adalah mitos yang tidak terbukti kebenarannya. Walaupun air dingin menyegarkan mata, itu tidak memperbaiki penglihatan, menurut Yamjala.
4. Tekuk lengan dan perlahan bawa ke arah ujung hidung
Secara ilmiah, tindakan ini tidak memengaruhi penglihatan. Menurut ahli, berbagai faktor berkontribusi terhadap gangguan penglihatan, meliputi genetika, proses penuaan, dan kelainan refraksi.
"Hanya mengandalkan gerakan lengan terbukti tidak memadai dalam mengatasi masalah ini dan berpotensi memperburuk situasi," jelas Yamjala.
Konsultan dokter spesialis mata senior, Kamineni Hospitals. LB Nagar, Hyderabad di India, dr Y Jayapal Reddy mengatakan beberapa perubahan gaya hidup mungkin berdampak positif pada kesehatan mata secara keseluruhan.
"Gagasan bahwa Anda dapat sepenuhnya menghilangkan kebutuhan akan kacamata hanya melalui penyesuaian ini umumnya tidak akurat," kata Reddy.
Reddy mengatakan konsep menghilangkan kebutuhan akan kacamata secara alami seringkali didasarkan pada anekdot dan informasi yang salah daripada bukti ilmiah. Masalah penglihatan seperti rabun jauh (myopia), rabun dekat (hyperopia), dan astigmatisme, terutama disebabkan bentuk lensa dan kornea mata.
Menurut Reddy, perubahan gaya hidup mungkin membantu memperlambat perkembangan miopia dalam beberapa kasus, terutama pada anak-anak.