AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Terjadinya bencana alam gempa bumi sering kali tidak diprediksi. Meski begitu, dampak gempa bumi terhadap keselamatan diri bisa diminimalisasi dengan upaya perlindungan yang tepat.
Dalam sebagian besar situasi gempa bumi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa ada tiga hal mendasar yang perlu dilakukan sesegera mungkin ketiga gempa terjadi. Ketiga hal tersebut adalah drop, cover, dan hold on.
Drop artinya merundukkan posisi badan dan kepala dan bertumpu pada kedua telapak tangan serta lutut. Posisi ini memungkinkan orang-orang untuk tetap bergerak sambil meminimalisasi risiko terjatuh.
Cover artinya melindungi kepala dan leher, serta seluruh tubuh bila memungkinkan. Lokasi yang ideal untuk melindungi diri adalah di bawah meja yang kokoh. Namun bila tak ada tempat berlindung yang kokoh, coba merunduk di dekat tembok interior atau furniture lain yang tidak akan jatuh sambil melindungi leher dan kepala dengan lengan.
Hold on artinya berpegangan pada tempat berlindung atau jaga posisi lengan pada kepala dan leher sampai guncangan gempa tak lagi terasa. Setelah itu, persiapkan diri untuk bergerak dan berpindah ke tempat lebih aman sambil tetap melindungi kepala dan leher.
Ketiga hal ini merupakan metode dasar untuk melindungi diri ketika gempa terjadi. Namun, sejumlah penyesuaian tentu perlu dilakukan, sesuai dengan lokasi seseorang berada ketika gempa terjadi. Berikut ini adalah beberapa panduannya menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan CDC melalui laman resminya:
1. Jika berada di dalam rumah, selamatkan diri dan keluarga dengan berlindung di bawah meja agar tubuh tidak terkena benda-benda yang berjatuhan. Lindungi kepala dengan apa saja, seperti helm, bantal, papan, atau kedua tangan dalam posisi telungkup.
2. Jika berada di luar rumah, lindungi kepala dan merunduk lalu bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apa pun dan tunggu sampai keadaan benar-benar tenang, karena setelah gempa biasanya ada gempa susulan
3. Jika berada di pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya, usahakan untuk tetap tenang agar terhindar dari kepanikan massal. Ikuti petunjuk dari petugas penyelamat dan hindari penggunaan lift ketika gempa. Gunakan tangga darurat secara hati-hati untuk bergerak menunju tempat terbuka.
4. Jika berada dalam kendaraan yang sedang melaju, segera arahkan kendaraan ke bahu jalan secara aman dan menjauh dari tiang listrik, kabel-kabel, atau jalan layang dan terowongan. Tetap berlindung di dalam mobil dalam posisi mobil tidak bergerak dan tuas transmisi berada di mode P atau parkir. Nyalakan radio untuk mendengarkan informasi penting. Bila situasi sudah aman, lanjutkan berkendara sambil tetap perhatikan situasi jalanan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti retakan di jalan hingga tiang listrik yang miring
5. Jika berada di gunung atau pantai, tingkatkan kewaspadaan karena gempa dapat menimbulkan longsor dan gelombang tsunami. Orang-orang di pegunungan dianjurkan untuk berlindung di tempat aman seperti lapangan terbuka yang jauh dari lereng. Sedangkan orang-orang di dekat pantai dianjurkan untuk bergerak ke dataran yang lebih tinggi.
Setelah gempa bumi terjadi, BPBD juga menganjurkan orang-orang untuk melakukan empat langkah penanganan. Berikut ini adalah keempat langkah tersebut:
1. Segera keluar bila masih berada di dalam ruangan atau gedung, periksa keadaan diri sendiri untuk melihat ada atau tidaknya bekas luka dan memar akibat tertimpa benda-benda.
2. Minta orang dewasa untuk mematikan aliran listrik dan gas.
3. Jangan menyalakan api karena gempa bisa menyebabkan kebocoran gas atau tumpahan bahan bakar.
4. Jika mampu, berikan pertolongan pertama kepada orang-orang di sekitar yang membutuhkan bantuan. Cari informasi dari sumber yang terpercaya dan ambil tindakan sesuai imbauan yang diberikan.