Rabu 01 May 2024 08:54 WIB

Mengapa Media Sosial Nggak Diboikot Pendukung Palestina?

Pendukung Palestina kerap disebut setengah-setengah dalam memboikot produk.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Logo aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter. Media sosial tidak termasuk sasaran boikot meski terafiliasi Israel.
Foto:

Aktivis Pro Palestina lainnya, Amar Ar-Risalah, juga memberikan pandangan yang sama. Ia mencontohkan seperti popok, susu, atau produk lainnya yang ada substitusinya maka segeralah boikot. Apalagi jika hanya kopi yang banyak sekali kedai alternatifnya dan kenikmatan minumannya banyak yang menandingi merek yang diboikot.

"Mereka yang mengkritik gerakan boikot, ironisnya juga dapat info soal perang, info soal boikot, bahkan soal Al-Aqsha dari Google dan Meta. Yang kritik isunya itu-itu aja, boikot kok pilah pilih, gimana kalau ada PHK, jual beli kan halal kok jadi ribet. Dan seterusnya," ucap Amar melalui akun Insragram miliknya.

Amar mengajak semua umat Islam tetap melakukan aksi boikot, sekeras apapun kritik atau sindiran dari orang-orang yang tidak sepaham. Ia mengingatkan bahwa boikot telah berdampak, membuat perusahaan-perusahaan pendukung Israel mengeluhkan omset nya anjlok, dan itu membuat mereka mau tidak mau menyumbang untuk Palestina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement