Senin 14 Oct 2024 18:33 WIB

Sambut Hari Pangan Sedunia, Pahami Arti Makan Sehat: Tak Sebatas Hitung Kalori

Hari Pangan Sedunia diperingati setiap 16 Oktober.

Red: Qommarria Rostanti
Sayur dan buah (ilustrasi). Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Rekomendasi diet perlu mencakup berbagai aspek, termasuk keberlanjutan.
Foto: Republika/Prayogi
Sayur dan buah (ilustrasi). Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Rekomendasi diet perlu mencakup berbagai aspek, termasuk keberlanjutan.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah pangan dan mendorong upaya untuk mencapai ketahanan pangan.

Menyambut Hari Pangan Sedunia, Eathink juga merilis panduan bernama Selaras (Seimbang, Lokal, Alami, Beragam, Sadar). Eathink merupakan sebuah platform dari Foodsustainesia untuk membantu generasi milenial memilih produk makanan dan menanamkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan pangan.

Baca Juga

CEO dan Co-founder Eathink Jaqualine Wijaya mengatakan panduan Isi Piringku dari Kemenkes hanya membahas aspek kesehatan. "Padahal, rekomendasi diet perlu mencakup berbagai aspek, termasuk keberlanjutan. Selaras melengkapi rekomendasi diet dari Kemenkes dengan mempertimbangkan lingkungan. Sedangkan rekomendasi diet dari luar negeri sifatnya global. Kami mencoba membuat dalam konteks lokal sehingga lebih relevan dengan masyarakat Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Senin (14/10/2024).

Dosen Sport Nutrition di Fakultas Bioteknologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dionysius Subali, berpendapat, Selaras merupakan panduan yang unik serupa paket lengkap. "Tidak hanya mendorong kita mengonsumsi makanan sehat, tetapi juga memastikan prinsip keberlanjutan pangan. Bukan hanya memikirkan sehat untuk sekarang, tetapi juga sehat di masa depan. Dengan memikirkan aspek lingkungan, makanan sehat itu akan terus tersedia bagi generasi selanjutnya," ujarnya.

Berikut ini panduan praktis dalam Selaras yang digagas Eathink:

Seimbang: tidak harus gizi lengkap dalam satu kali makan

Untuk aspek ini, Eathink mengacu pada prinsip Isi Piringku. Dalam satu piring, setengahnya diisi sayur dan buah, sementara setengahnya lagi diisi sumber protein, karbohidrat, dan lemak. Hanya saja, dalam Selaras, aspek "seimbang" dibuat lebih fleksibel.

“Sering kali orang ragu untuk menerapkan makan sehat, karena mereka berpikir kandungan gizi di setiap makan harus langsung lengkap. Tidak harus begitu, kok. Kita jangan lihat dari satu piring atau satu kali makan saja. Yang penting, kebutuhan gizi kita dalam satu hari terpenuhi dan kita bisa konsisten menerapkannya dalam jangka panjang,” kata Jaqualine.

Snack sore bukan gorengan...lanjutkan membaca>>

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement