AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Pendiri Halal Corner, Aisha Maharani, mendorong owner Almaz Fried Chicken, Okta Wirawan, mengungkap oknum yang diduga meminta uang hingga ratusan juta rupiah dalam proses sertifikasi halal. Menurut Aisha, pengungkapan ini bisa menjadi bagian dari transparansi sehingga tidak memicu prasangka di masyarakat.
“Saya sangat menyesalkan kenapa diviralkan tanpa transparansi yang jelas. Dia pun tidak mengungkap siapa oknum yang melakukan pemerasan, pada akhirnya kan bisa membuat masyarakat jadi menduga-duga siapakah oknum ini,” kata Aisha saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/2/2025).
Aisha mengatakan, pengungkapan oknum sangat penting untuk evaluasi dan pembenahan iklim industri halal di Indonesia. Selain itu, oknum tersebut juga bisa menerima konsekuensi.
“Pungutan seperti itu tidak bijak, jadi kalaupun ada yang melakukan itu silakan di-up saja. Tentunya agar iklim industri halal di Indonesia bisa lebih baik lagi,” kata Aisha.
Lebih lanjut Aisha menyoroti tantangan dalam proses sertifikasi halal juga sering kali berasal dari pelaku usaha. Menurut dia, banyak pelaku usaha di Indonesia belum tertib dalam pencatatan bahan baku, pemasok, dan penerapan standar operasi selama produksi.
Proses sertifikasi juga cenderung lebih kompleks untuk jenis usaha franchise. Usaha berkonsep waralaba biasanya memiliki cabang yang tersebar di berbagai lokasi, dan setiap cabang harus memastikan bahwa seluruh proses produksi dan penyajian sesuai dengan standar halal. Selain itu, sistem franchise juga kerap memiliki rantai pasokan yang kompleks, sehingga menurut Aisha perlu proses pemeriksaan lebih mendalam.
“Apalagi kalau franchise itu kan pemiliknya beda-beda meskipun brand-nya sama. Itu yang sulit. Karena belum tentu yang buka franchise tunduk patuh pada ketentuan pusat, makanya semuanya harus dicek juga,” kata Aisha.
Sebelumnya, owner Almaz Fried Chicken, Okta Wirawan, mengungkap pengalaman tak menyenangkan dalam proses sertifikasi halal untuk bisnis ayam gorengnya. Melalui unggahan di media sosial Instagram, ia bercerita bahwa proses sertifikasi halal berjalan sangat alot.
Yang mengejutkan, Okta mengaku justru dikenakan tagihan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, ada oknum yang mematok biaya berdasarkan jumlah cabang dan karyawan, yang jika diakumulasikan bisa mencapai miliaran rupiah.
“Di tengah proses pengajuan halal untuk Almaz Fried Chicken yang tak kunjung selesai selama enam bulan, kami justru dikenakan tagihan ratusan juta rupiah. Ada juga oknum yang mematok biaya per cabang outlet dan per jumlah karyawan, yang jika ditotal bisa mencapai miliaran,” demikian pernyataan Okta seperti dikutip dari Instagram @oktrawirawan, Senin (10/2/2025).
Menurut Okta, setelah ada oknum yang meminta ratusan juta rupiah, dia langsung meminta klarifikasi kepada Kepala BPJPH Haikal Hasan. “Kami tidak berdiskusi dengan pihak yang tidak berwenang, seperti staf atau petugas lapangan, demi menjaga akurasi informasi,” kata dia.
Ia pun menegaskan kritiknya tidak ditujukan kepada lembaga tertentu, melainkan kepada oknum yang diduga melakukan praktik pungli. Ia juga mengingatkan bahwa kasus serupa telah lebih dulu disampaikan oleh Haikal Hassan, termasuk laporan adanya warteg yang dikenakan Rp10 juta per tempat usaha untuk proses sertifikasi halal.