AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Apakah Anda sudah rutin berolahraga dan menjaga pola makan tapi lemak perut tetap membandel? Tak perlu khawatir berlebihan, sebab Anda tidak sendirian.
Menurut ahli kesehatan, ada beberapa faktor yang bisa menghambat proses pembakaran lemak di area perut. Mayoritas orang yang ingin mengecilkan lingkar pinggang biasanya memilih defisit kalori yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik.
Professor Franklin Joseph dari Klinik Penurunan Berat Badan dr Frank menyoroti beberapa faktor di luar apa yang kita makan dan seberapa banyak kita bergerak yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk membakar lemak, terutama di sekitar area perut. "Lemak perut, yang juga dikenal sebagai lemak visceral atau lemak jahat, sangat sulit dihilangkan karena lemak ini dipengaruhi oleh lebih dari sekadar kalori yang Anda konsumsi dibandingkan kalori yang Anda bakar. Hormon, stres, dan faktor gaya hidup juga berperan penting," kata dia dilansir laman BristolLive, beberapa waktu lalu.
Dia menguraikan tiga alasan utama mengapa lemak perut Anda mungkin tidak berkurang, bahkan ketika Anda mengalami defisit kalori. Berikut ini penjelasannya:
1. Tingkat stres dan kortisol
Profesor Joseph mengatakan stres adalah penyebab utama lemak perut yang membandel. Stres kronis dapat menjadi hambatan signifikan dalam perjalanan penurunan berat badan Anda, melepaskan kortisol, hormon yang mendorong penyimpanan lemak, terutama di sekitar perut.
Masalah ini telah banyak dibahas di media sosial, dengan berbagai profesional medis merinci efek buruk stres pada keinginan menurunkan berat badan. "Manajemen stres sama pentingnya dengan diet dan olahraga. Teknik seperti perhatian penuh, yoga, atau bahkan tidur yang cukup dapat membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan upaya Anda untuk menurunkan lemak," kata dia.
2. Kualitas tidur buruk
Kualitas tidur yang buruk merupakan faktor lain yang dapat menggagalkan tujuan penurunan berat badan Anda, sebagaimana dijelaskan oleh Prof Joseph. Dia mengatakan, saat tidur tubuh memperbaiki dan mengatur hormon-hormon penting seperti leptin dan ghrelin, yang mengendalikan rasa lapar dan penyimpanan lemak.
Jika Anda tidak cukup istirahat, tubuh mungkin menyimpan lemak, terutama di sekitar bagian tengah tubuh. "Banyak orang meremehkan seberapa besar dampak tidur terhadap penurunan berat badan mereka. Usahakan untuk tidur berkualitas selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam," ujar Prof Joseph.
3. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon juga menjadi kendala bagi sebagian orang yang mencoba menghilangkan lemak perut, bahkan saat mereka makan lebih sedikit. "Kondisi seperti PCOS dengan resistensi insulin atau tiroid yang kurang aktif dapat mengganggu metabolisme Anda dan mencegah pembakaran lemak secara efektif," ujar Prof Joseph.
Ia menekankan pentingnya mengenali dan mengatasi masalah ini. "Jika Anda mencurigai adanya ketidakseimbangan hormon, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk menjalani pemeriksaan. Mengatasi kondisi ini dapat memberikan perubahan yang signifikan pada hasil Anda," kata dia.
Menurut dia, kesabaran adalah kunci dalam proses penurunan berat badan. Ia mengatakan defisit kalori hanya salah satu bagian dari keseluruhan proses. Anda juga perlu memperhatikan tingkat stres, pola tidur, dan kesehatan secara keseluruhan. Lemak perut memang sulit dihilangkan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa mengatasinya.
"Jangan berharap hasil instan. Fokus pada membangun kebiasaan yang berkelanjutan, dan seiring waktu, Anda akan melihat perubahan nyata," ujarnya.