Ahad 23 Feb 2025 10:57 WIB

Mikroplastik yang Masuk ke Tubuh Bisa Sebabkan Penuaan Dini

Mikroplastik dapat menembus sel-sel tubuh.

Red: Satria K Yudha
Relawan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) memperlihatkan mikroplastik menggunakan mikroskop yang terhubung langsung dengan layar monitor pada karya instalasi gua plastik di Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022). Instalasi gua plastik yang terbuat dari 3.370 botol plastik bekas hasil pungutan dari sungai Brantas tersebut bertujuan mengampanyekan bahaya penggunaan plastik sekali pakai yang mengotori sungai-sungai Indonesia.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Relawan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) memperlihatkan mikroplastik menggunakan mikroskop yang terhubung langsung dengan layar monitor pada karya instalasi gua plastik di Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022). Instalasi gua plastik yang terbuat dari 3.370 botol plastik bekas hasil pungutan dari sungai Brantas tersebut bertujuan mengampanyekan bahaya penggunaan plastik sekali pakai yang mengotori sungai-sungai Indonesia.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA - Ecoton Foundation menilai bahwa mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu homeostasis. Efek jangka panjangnya dapat menyebabkan penuaan dini.

"Ketika mikroplastik menempel di kulit kita, kemudian masuk ke dalam jaringan kulit, itu akan mengganggu homeostasis. Artinya keseimbangan kulit, keseimbangan pH, dan bahkan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan penuaan dini," kata Kepala Laboratorium Ecoton Foundation Rafika Aprilianti di Jakarta, Sabtu (23/2/2025).

Baca Juga

Rafika yang telah melakukan penelitian mengenai mikroplastik sejak 2020 mengatakan, mikroplastik yang memiliki ukuran sangat kecil, dapat menembus sel-sel dalam tubuh dan mengalir ke darah. “Ketika sudah masuk ke dalam darah, itu sangat fatal, karena darah itu mengalirkan semua zat ke seluruh tubuh. Makanya ditemukan mikroplastik di dalam ginjal, jantung, dan hati," tutur dia.

Lebih lanjut, Rafika Aprilianti menjelaskan bahwa mikroplastik memiliki sifat seperti magnet yang dapat menarik senyawa lain di sekitarnya, seperti debu, bakteri, logam berat, dan timbal. Senyawa plastik itu dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh, gangguan hormon seperti hormon insulin, hormon reproduksi.

Ecoton Foundation merupakan satu dari sembilan organisasi yang tergabung dalam Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI).

Selain Ecoton, delapan organisasi lainnya yang tergabung dalam AZWI adalah YPBB, Dietplastik Indonesia, Nexus 3 Foundation, PPLH Bali, Nol Sampah, Greenpeace Indonesia, Gita Pertiwi, dan Walhi.

AZWI mengkampanyekan implementasi konsep zero waste yang benar dalam rangka pengarusutamaan berbagai kegiatan, program, dan inisiatif zero waste yang sudah ada untuk diterapkan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia dengan mempertimbangkan hirarki pengelolaan sampah, siklus hidup material, dan ekonomi sirkular.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement