Rabu 12 Mar 2025 09:43 WIB

Disney Tiadakan Karpet Merah Film Snow White, Buntut Kontroversi Para Pemain?

Kontroversi menyelimuti pemain Snow White yakni Gal Gadot dan Rachel Zegler.

Red: Qommarria Rostanti
Poster film Snow White. Disney dikabarkan akan mengurangi kemeriahan premiere film tersebut dengan meniadakan acara karpet merah pada Sabtu (15/3/2025).
Foto: Dok. Disney
Poster film Snow White. Disney dikabarkan akan mengurangi kemeriahan premiere film tersebut dengan meniadakan acara karpet merah pada Sabtu (15/3/2025).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Disney dikabarkan akan mengurangi kemeriahan premiere film Snow White di Hollywood pada Sabtu (15/3/2025). Langkah ini diambil di tengah kontroversi yang melibatkan bintang utama film tersebut, Rachel Zegler, dan Gal Gadot, yang berperan sebagai Ratu Jahat.

Baca Juga

Dilansir laman Variety pada Rabu (23/3/2025), biasanya, Disney menggelar acara karpet merah yang mewah untuk premiere film-film besar mereka. Namun kali ini, suasana akan jauh lebih sederhana. Acara akan tetap mencakup pra-pesta dan pemutaran film di El Capitan Theatre, di mana Rachel Zegler dan Gal Gadot diharapkan hadir. Namun, karpet merah tidak akan diisi oleh puluhan outlet media yang biasanya diundang Disney untuk mewawancarai para pemain dan kru film. Liputan akan dibatasi hanya untuk fotografer dan kru internal.

Pihak studio tidak memberikan komentar resmi mengenai keputusan ini, namun rencana pengurangan kemeriahan ini muncul di tengah kontroversi yang melanda film arahan Marc Webb, yang akan tayang di bioskop pada 21 Maret itu. Salah satu kontroversi utama adalah pemilihan Rachel Zegler, seorang aktris Latin, sebagai Snow White. Beberapa penggemar Disney yang “toksik” mempertanyakan keputusan ini sejak pengumuman casting. Bintang "West Side Story" ini juga mendapat kecaman ketika menyebut film animasi asli tahun 1937 "ketinggalan zaman" karena sang pangeran "secara harfiah menguntit Snow White”.

Dalam wawancara dengan Variety di D23 sekitar dua tahun lalu, Zegler mengatakan, "Dia (Snow White) tidak akan diselamatkan oleh pangeran. Dia tidak akan bermimpi tentang cinta sejati. Dia bermimpi tentang menjadi pemimpin yang dia tahu bisa dia raih”.

Pernyataan ini menuai pro dan kontra, terutama dari kalangan penggemar setia film animasi klasik Disney. Kritik juga datang dari Peter Dinklage, aktor terkenal yang mengkritik penggambaran orang-orang bertubuh kecil dalam film ini, yang dianggapnya melanggengkan stereotip negatif. "Secara harfiah tidak ada maksud menyinggung siapa pun, tapi saya agak terkejut," katanya di podcast "WTF With Mark Maron" pada Januari 2024.

Tak lama setelah pernyataan Dinklage, Disney merilis pernyataan kepada "Good Morning America”. “Untuk menghindari penguatan stereotip dari film animasi asli, kami mengambil pendekatan yang berbeda dengan tujuh karakter ini dan telah berkonsultasi dengan anggota komunitas dwarfisme,” bunyi pernyataan Disney kala itu. Langkah ini menunjukkan upaya Disney untuk merespons kritik dengan lebih inklusif dan sensitif terhadap isu-isu sosial.

Zegler sendiri berpendapat bahwa kecaman terhadap film ini disebabkan oleh antuasiasme terhadap film aslinya. “Sungguh suatu kehormatan menjadi bagian dari sesuatu yang orang-orang rasakan begitu bersemangat. Kita tidak akan selalu setuju dengan semua orang di sekitar kita dan yang bisa kita lakukan hanyalah yang terbaik,” katanya dalam wawancara di majalah Vogue Mexico edisi Maret.

Namun, kontroversi tidak hanya terbatas pada isu casting dan representasi. Politik dunia juga ikut berperan dalam kontroversi ini. Zegler telah menyuarakan "Palestina merdeka" di media sosial. Sementara itu, Gadot, yang berkebangsaan Israel, telah menjadi pendukung vokal Israel di media sosial dan dalam pidato  yang dia sampaikan pada 4 Maret ketika hadir di KTT tahunan Anti-Defamation League di New York City.

"Tidak pernah saya bayangkan bahwa di jalanan Amerika Serikat, dan berbagai kota di seluruh dunia, kita akan melihat orang-orang tidak mengutuk Hamas, tetapi merayakan, membenarkan, dan bersorak atas pembantaian orang Yahudi," katanya. Gadot sebelumnya menjauhkan diri dari politik, tetapi dia merasa perlu berbicara setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Perbedaan pandangan antara Zegler dan Gadot ini menambah kompleksitas kontroversi yang melingkupi film tersebut. Pada Februari, puluhan pengunjuk rasa pro Palestina berkumpul di luar premiere Hollywood Captain America: Brave New World dan menyerukan boikot film tersebut karena memasukkan pahlawan super Israel Ruth Bat-Seraph, alias Sabra, yang diperankan oleh aktris Shira Haas.

Selain itu, Zegler juga mendapat kecaman dari pendukung MAGA (Make America Great Again) karena reaksinya terhadap terpilihnya kembali Donald Trump. Dia memposting di Instagram, “Semoga pendukung Trump dan pemilih Trump dan Trump sendiri tidak pernah mengenal kedamaian”.

Dia meminta maaf atas pernyataan itu dua hari kemudian. Namun hal ini tetap menimbulkan reaksi negatif dari kalangan tertentu.

Trailer resmi film ini telah mengumpulkan 11,8 juta penayangan di YouTube sejak debutnya tiga bulan lalu, menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi dari publik. Namun, keputusan Disney untuk mengurangi kemeriahan premiere Snow White mencerminkan upaya studio untuk menavigasi kontroversi yang kompleks dan beragam. Dengan mengurangi liputan media, Disney mungkin berharap untuk meredakan ketegangan dan mengalihkan fokus dari kontroversi ke film itu sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement