Senin 24 Mar 2025 12:00 WIB

Pendapatan Film Snow White pada Pekan Awal Penayangan tak Sesuai Proyeksi

Semula debut global Snow White diproyeksi tembus 100 juta dolar AS.

Rep: Gumanti Awaliyah/Muhammad Nusyamsi/ Red: Qommarria Rostanti
Poster film Snow White. Film Snow White hanya meraup 43 juta dolar AS pada pekan awal penayangannya.
Foto: Dok. Disney
Poster film Snow White. Film Snow White hanya meraup 43 juta dolar AS pada pekan awal penayangannya.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Upaya terbaru Walt Disney Company untuk menghidupkan kembali film klasik dengan film live-action Snow White kurang mampu menciptakan "keajaiban" di box office. Film ini hanya meraup 43 juta dolar AS di pasar domestik pada pekan debutnya, menurut estimasi yang dirilis pada Ahad (24/3/2025).

Dengan anggaran produksi yang dilaporkan lebih dari 250 juta dolar AS, Disney memiliki ekspektasi tinggi terhadap Snow White. Namun pendapatan domestik sebesar 43 juta dolar AS merupakan yang terendah dibandingkan dengan live action Disney lainnya, seperti Dumbo (2019) dengan 46 juta dolar AS dan Cinderella (2015) dengan 67,9 juta dolar AS.

Baca Juga

Sementara itu di pasar internasional, live action Snow White menambah 44,3 juta dolar AS, sehingga pendapatan debut secara global mencapai 87,3 juta dolar AS. Hal ini jauh dari proyeksi awal yang memperkirakan debut global bisa menembus 100 juta dolar AS.

Debut yang mengecewakan ini semakin memperkuat kritik terhadap strategi Disney dalam mengadaptasi film-film animasi legendaris mereka menjadi versi live-action, terutama karena Snow White memiliki sejarah panjang yang melekat erat dengan pondasi studio ini. Film animasi asli Snow White and the Seven Dwarfs (1937) adalah film animasi pertama Disney dan menjadi tonggak sejarah perfilman. Namun, adaptasi terbaru yang disutradarai oleh Marc Webb dan dibintangi oleh Rachel Zegler ini gagal menari perhatian penonton maupun kritikus.

Kegagalan debut ini tak terlepas dari berbagai kontroversi mengenai film ini. Salah satu kritik utama datang dari keputusan Disney untuk menggunakan CGI dalam menampilkan tujuh kurcaci, menggantikan efek praktis atau karakter tradisional yang lebih akrab bagi penonton.

Selain itu, pernyataan publik Rachel Zegler sebagai pemeran utama juga memicu reaksi negatif yang cukup besar. Dalam sebuah wawancara, Zegler menyebut bahwa cerita asli Snow White sudah kuno dan perlu diperbarui. Selain itu, ia juga mengkritik karakter pangeran dalam film asli dengan menyebutnya sebagai stalker atau penguntit.

Pernyataan-pernyataan ini memicu reaksi beragam dari publik dan penggemar yang menilai Zegler kurang menghargai warisan film tersebut. Banyak juga yang berpendapat bahwa kritiknya terhadap cerita asli menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap nilai-nilai yang telah ada selama bertahun-tahun.

Tak hanya itu, Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) mengajak masyarakat memboikot film live-action Snow White karena menampilkan Gal Gadot yang secara konsisten bertindak sebagai duta budaya untuk Israel. BDS mengatakan Gal Gadot pernah menjadi pembawa acara pemutaran film propaganda militer Israel yang berupaya membenarkan genosida yang disiarkan langsung terhadap 2,3 juta warga Palestina di Gaza.

"Dengan memilih untuk secara langsung mewakili genosida Israel, film-film Gal Gadot dapat diboikot," tulis BDS dalam akun Instagram @bds.movement pada Sabtu (22/3/2025).

Dilansir dari Hindustan Herald, Senin (24/3/2025), film live action Snow White hanya mengantongi rating 43 persen di Rotten Tomatoes, menjadikannya salah satu live action Disney dengan ulasan terburuk hingga saat ini. Kinerja lemah Snow White ini kemungkinan akan memperkuat perdebatan internal Disney maupun industri film seacara lebih luas mengenai efektivitas strategi remake live-action mereka. Meskipun beberapa film seperti Beauty and the Beast dan The Lion King telah meraih kesuksesan besar, banyak remake lainnya gagal menarik perhatian baik dari sisi komersial maupun kritik.

Ke depan, Disney masih memiliki beberapa proyek live action lainnya, termasuk Moana, Tangled, dan Lilo & Stitch. Namun, keberhasilan proyek-proyek tersebut masih belum pasti, terutama karena semakin banyak penonton yang skeptis terhadap adaptasi yang dianggap tidak menambah nilai kreatif atau daya tarik modern yang cukup signifikan.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement