Apa yang memicu kesepian kontras?
Langkah pertama dalam memahami fenomena ini adalah menyadari bahwa merasakan kesepian setelah berinteraksi dengan orang lain bukanlah indikasi adanya sesuatu yang salah dengan diri. "Merasa seperti ini dari waktu ke waktu adalah hal yang wajar. Tidak realistis untuk mengharapkan setiap interaksi dengan teman menjadi luar biasa," ujar seorang ilmuwan sosial lulusan Harvard dan penulis buku The Art and Science of Connection, Kasley Killam, dilansir laman Huffington Post pada Selasa (29/4/2025).
Meskipun demikian, Killam menjelaskan bahwa ada kelompok individu yang lebih rentan mengalami kesepian kontras dibandingkan yang lain. Individu introvert, misalnya, cenderung lebih sering merasakannya karena mereka lebih mudah merasa lelah setelah interaksi sosial. Mereka membutuhkan waktu menyendiri untuk memulihkan energi sosial mereka, terutama setelah menerima terlalu banyak stimulasi atau berinteraksi dengan orang-orang yang tidak terlalu dekat secara emosional.
Selain faktor kepribadian, kondisi psikologis juga memainkan peran penting. "Individu yang mengalami depresi, cemas, atau berjuang dalam batin mungkin merasa kesepian di sekitar orang lain karena pembicaraan negatif internal mereka, yang dapat mengganggu kehadiran dan kesadaran mereka di saat ini," kata psikolog klinis Paul Losoff.
Sebagai contoh, jika seseorang menghadiri makan malam bersama teman-teman namun sepanjang acara terus dihantui pikiran bahwa dirinya tidak sebaik atau sesukses orang lain di meja tersebut, perasaan tidak puas dan terasing kemungkinan besar akan muncul setelah ia kembali ke rumah. Begitu pula jika setelah acara sosial seseorang terus-menerus mengulang percakapan dalam benaknya dan mengkritik setiap perkataannya, hal ini dapat memicu perasaan kesepian yang mendalam.
Losoff menekankan bahwa perasaan tidak bisa menjadi diri sendiri dalam interaksi sosial juga dapat menjadi pemicu kesepian kontras. "Mungkin (seseorang) merasa tidak mampu menjadi dirinya sendiri, atau mungkin merasa tidak dipahami, tidak didengar, tidak diakui, atau tidak dihargai. Semua dinamika ini cenderung membuat orang merasa kesepian dan terasing meskipun sebenarnya menghabiskan waktu bersama orang lain," jelasnya.
Masa-masa sulit dalam hidup, seperti baru mengalami kehilangan orang terkasih, juga dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kesepian kontras. "Depresi dapat menyebabkan orang merasa kesepian bahkan saat bersama orang lain," seorang profesor psikologi dan ilmu saraf sekaligus direktur Social Connection & Health Lab di Universitas Brigham Young, kata Julianne Holt-Lunstad.
Holt-Lunstad menyoroti bahwa salah satu penyebab paling umum dari kesepian kontras adalah ekspektasi sosial yang tidak terpenuhi, yaitu adanya perbedaan signifikan antara tingkat koneksi emosional yang diharapkan dengan kenyataan interaksi yang dialami. Mungkin seseorang berharap mendapatkan percakapan yang lebih mendalam atau merasa lebih terhibur saat berkumpul dengan teman, namun realitasnya tidak sesuai dengan harapan tersebut. Jika hal ini terjadi, Holt-Lunstad menjelaskan bahwa perasaan kecewa dan kesepian setelahnya adalah respons yang wajar.
"Interaksi yang dangkal dalam lingkungan sosial dapat membuat orang merasa kesepian setelahnya jika seseorang mendambakan hubungan emosional yang lebih dalam untuk merasa puas," ujar D'Jay.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam lingkungan sosial, keseimbangan adalah kunci, karena interaksi ringan adalah hal yang normal dan tidak setiap aktivitas sosial harus menghasilkan hubungan yang mendalam. Selain itu, kesepian kontras juga dapat muncul ketika seseorang terlalu menantikan sebuah acara sosial sehingga merasa sangat kecewa dan kehilangan semangat setelah acara tersebut berakhir.
D'Jay menyebut fenomena ini sebagai post-event blues. Ia juga menambahkan bahwa perasaan serupa dapat muncul jika seseorang menyadari bahwa ia tidak akan bertemu lagi dengan teman-teman yang baru saja ditemuinya dalam waktu yang lama. Terkadang, kita tidak menyadari betapa besar kerinduan kita terhadap seseorang hingga kita benar-benar menghabiskan waktu bersama mereka.