Selasa 29 Apr 2025 09:40 WIB

Habis Ngumpul Bareng, Kok Malah Merasa Kesepian? Ternyata Ini Penyebabnya

Penting untuk diingat bahwa kesepian dapat dialami oleh siapa saja.

Rep: Mgrol156/ Red: Qommarria Rostanti
Wanita merasa kesepian (ilustrasi). Alih-alih kehangatan dan kepuasan, banyak individu justru dilanda kehampaan dan kekecewaan setelah momen kebersamaan usai.
Foto:

Cara mengatasi kesepian kontras

Setelah memahami berbagai alasan mengapa seseorang dapat merasa kesepian setelah berinteraksi sosial, pertanyaan penting selanjutnya adalah: langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mengatasi perasaan ini? Para ahli sepakat bahwa ada cara untuk mengelola kesepian kontras pada saat itu terjadi.

Ketika kesepian itu melanda, Ackerman menyarankan untuk mempraktikkan belas kasih terhadap diri sendiri. Ingatkan diri Anda bahwa tidak ada yang salah dengan diri Anda, situasinya hanyalah tidak memenuhi harapan emosional Anda.

Saat merenungkan pengalaman sosial yang baru berlalu, Losoff menyarankan untuk mempertimbangkan seperti apa interaksi yang lebih memuaskan bagi Anda pada masa depan. Apakah Anda lebih memilih menghabiskan waktu dengan seseorang secara pribadi daripada dalam kelompok besar? Apakah Anda berencana mengubah suasana atau jenis aktivitas pada pertemuan berikutnya? Pertanyaan-pertanyaan reflektif ini dapat memberikan wawasan berharga saat merencanakan interaksi sosial selanjutnya.

Killam menekankan pentingnya mengidentifikasi jenis interaksi sosial yang secara konsisten membuat Anda merasa puas dan terhubung. Perhatikan siapa saja yang terlibat dan aktivitas apa yang Anda lakukan bersama mereka. "Mulailah mengenali pola dan kemudian pilih peluang yang lebih memungkinkan hal itu terjadi," ujarnya.

Perlu diingat bahwa hanya karena jenis interaksi sosial tertentu membuat Anda merasa biasa saja atau bahkan sedikit kecewa, bukan berarti Anda harus menghindarinya sepenuhnya pada masa depan. "Semua jenis interaksi sosial yang tidak memenuhi harapan Anda berpotensi menyebabkan rasa kesepian. Ini tidak berarti Anda harus menghindarinya, tetapi lebih baik pahami mengapa hal itu dapat menyebabkan rasa kesepian," jelas Holt-Lunstad.

Ackerman menambahkan bahwa mengubah perspektif terhadap pengalaman sosial juga dapat sangat membantu. Cobalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek positif dari interaksi tersebut, sekecil apapun itu, dan fokuskan perhatian Anda di sana. Ada alasan mengapa banyak ahli kesehatan mental mengajarkan pentingnya mempraktikkan rasa syukur, karena terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan emosional.

Holt-Lunstad menyarankan bahwa jika Anda merasa terhubung dan bersenang-senang saat berinteraksi dengan orang lain, tetapi kemudian dilanda kesepian setelahnya karena momen tersebut telah berakhir, Anda dapat mengambil langkah-langkah kecil untuk mempertahankan rasa keterhubungan itu. Misalnya, Anda dapat berbagi foto dari acara kumpul-kumpul, menindaklanjuti percakapan dengan orang-orang yang Anda temui, dan merencanakan pertemuan berikutnya. "Masing-masing hal ini dapat membantu menjaga rasa keterhubungan itu," katanya.

Jika perasaan kesepian yang terus-menerus terasa sangat mengganggu dan sulit diatasi sendiri, Losoff dan D'Jay merekomendasikan terapi sebagai pilihan yang sangat bermanfaat. Seorang terapis profesional dapat membantu Anda mengidentifikasi akar penyebab kesepian Anda dan mengembangkan strategi mengatasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan individual Anda.

Penting untuk diingat bahwa kesepian dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia, status pernikahan, atau lingkungan kerja. "Kesepian kronis adalah epidemi yang tidak terlihat dan bagian tersulitnya adalah dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk keluar dari cangkang," kata Losoff.

Ia mengatakan terapi dapat memberikan ruang aman bagi seseorang untuk merasa terhubung dan didengarkan. Losoff mendorong siapa pun yang berjuang dengan perasaan kesepian untuk mengambil langkah berani dan memberitahu keluarga atau teman tepercaya tentang apa yang mereka alami. "Terkadang, sekadar mengomunikasikan kesepian adalah kunci untuk merasa lebih terhubung," ujarnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement