Rabu 30 Apr 2025 11:38 WIB

Bukan Sekadar Gim, Ini Tantangan dan Peluang eSports Jadi Cabang Olahraga

eSports telah diakui secara resmi oleh beberapa lembaga olahraga.

Red: Dwi Murdaningsih
Turnamen esports/ilustrasi.
Foto: Republika.
Turnamen esports/ilustrasi.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, eSports telah berkembang pesat dan menarik perhatian berbagai kalangan, dari penggemar gim hingga lembaga pemerintahan dan dunia pendidikan. Bahkan, beberapa negara dan organisasi olahraga internasional telah mengakui eSports sebagai cabang olahraga resmi.

Namun, perjalanan eSports menuju legitimasi penuh bukan tanpa tantangan. Di balik gemerlap panggung digital, ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar eSports dapat berkembang secara berkelanjutan dan profesional.

Perjalanan Menuju Pengakuan Resmi

eSports telah diakui secara resmi oleh beberapa lembaga olahraga, termasuk Asian Games dan SEA Games, yang telah menyertakan kompetisi eSports sebagai bagian dari ajang olahraga mereka. Beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Tiongkok, bahkan memiliki struktur regulasi khusus untuk mengelola ekosistem eSports mereka.

Pengakuan ini membawa dampak besar: atlet eSports mulai diperlakukan layaknya atlet olahraga tradisional, dengan pelatihan, dukungan psikologis, dan fisik yang memadai. Selain itu, eksistensi tim profesional dan turnamen berskala besar seperti The International, League of Legends World Championship, dan PUBG Global Championship semakin memperkuat posisi eSports di mata publik.

Tantangan yang Dihadapi

Meski begitu, tantangan besar masih membayangi perkembangan eSports. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya regulasi yang seragam. Berbeda dengan olahraga konvensional yang sudah memiliki federasi internasional yang mapan, eSports masih terpecah-pecah berdasarkan judul gim dan penyelenggara turnamen.

Selain itu, masalah kesehatan mental dan fisik juga menjadi perhatian. Para pemain sering mengalami tekanan besar dan jam bermain yang panjang tanpa bimbingan yang cukup, sehingga memicu kelelahan dan stres.

Isu lainnya adalah keberlanjutan karier pemain. Banyak atlet eSports yang pensiun di usia muda karena performa menurun atau karena minimnya jalur karier pasca kompetisi. Hal ini perlu diantisipasi dengan menyediakan jalur pendidikan atau pelatihan lain untuk masa depan para pemain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement