Jumat 25 Jul 2025 10:10 WIB

Tak Sekadar Horor, Film Sihir Pelakor Soroti Luka Emosional Keluarga

Film ini disebut tak hanya tontonan menegangkan, tapi sarat pelajaran hidup.

Rep: Mg161/ Red: Qommarria Rostanti
Para pemain, sutradara, dan produser film Sihir Pelakor saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis (24/7/2025).
Foto: Dok.161
Para pemain, sutradara, dan produser film Sihir Pelakor saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis (24/7/2025).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Industri film horor Indonesia kehadiran tontonan yang tak hanya menguji nyali, tetapi juga menguras emosi. Pada Kamis, (24/7/2024), Starvision meluncurkan film horor terbarunya, Sihir Pelakor, yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia.

Film ini diangkat dari kisah nyata yang populer di podcast RJL 5, menyoroti pengalaman pedih seorang anak perempuan yang menjadi korban dalam perselingkuhan orang tuanya. Meskipun mengusung genre horor, Sihir Pelakor membawa pesan yang jauh lebih dalam tentang keluarga, pengorbanan, dan luka emosional akibat perselingkuhan.

Baca Juga

Produser Chand Parwez Servia mengatakan film ini bukan sekadar tontonan menegangkan, tetapi juga sarat nilai dan pelajaran hidup. "Film ini diharapkan jadi pembelajaran. Yang diambil pelajarannya adalah pengorbanan seorang ibu dan anak perempuan dalam mempertahankan keluarganya," kata dia.

Senada dengan Parwez, aktris Marcella Zalianty juga menyampaikan bahwa Sihir Pelakor menghadirkan teror yang berbeda dari film horor pada umumnya. "Ini bukan horor biasa. Ini adalah cerita yang penting, bukan horor yang menakut-nakuti secara umum, tapi horor yang terjadi di dalam kehidupan keluarga," kata Marcella.

Sutradara Bobby Prasetyo mengatakan film ini secara khusus ingin menyoroti kekuatan seorang anak perempuan dalam menghadapi isu keluarga yang kompleks. "Film ini menunjukkan kekuatan seorang anak dalam memperjuangkan apa yang menjadi haknya, seperti keluarganya. Dan juga bagaimana dia memaafkan orang-orang yang menyakitinya," ujar Bobby.

Fajar Aditya dari RJL 5, mengatakan dampak perselingkuhan sangat nyata, khususnya bagi anak-anak. "Seorang anak perempuan seharusnya memiliki ayah sebagai cinta pertamanya. Harapannya, film ini tidak hanya menghibur sebagai film horor, tapi juga bisa diambil pelajaran dan nilai-nilainya," kata Fajar.

Dengan menggabungkan elemen horor dan drama keluarga yang emosional, Sihir Pelakor hadir sebagai film yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga membuka mata penonton terhadap konflik yang mungkin terjadi dalam rumah tangga dan dampak destruktifnya, terutama bagi mereka yang paling rentan yaitu anak-anak.

Salah satu daya tarik utama film ini adalah penampilan aktris Asmara Abigail yang berhasil mencuri perhatian lewat perannya sebagai Rini, sosok pelakor yang menjadi pusat konflik dalam keluarga tokoh utama. Peran ini menandai kali pertama Asmara memerankan karakter antagonis sekompleks Rini.

Dia mengaku sempat merasa gugup dan takut saat pertama kali menerima peran tersebut. "Jadi memang belum pernah memerankan peran pelakor sebelumnya, jadi ini baru pertama kali dan aku merasa deg-degan dan takut juga," ujarnya.

Namun, kecemasan tersebut tidak menghalanginya untuk mendalami karakter Rini. Sejak awal proses reading dan diskusi dengan tim produksi, Asmara sudah ingin mempelajari karakter Rini lebih dalam. "Dari pertama kali ngobrol dan reading, aku langsung ingin mengulik karakter Rini lebih dalam, dan ingin tahu sudut pandang Rini sebagai seorang pelakor, apa yang membuat mereka menjadi pelakor, kenapa bisa jadi pelakor," kata dia.

Untuk membangun karakter Rini lebih mendalam, Asmara melakukan pendekatan yang cukup personal. Ia menggali cerita dan pengalaman dari orang-orang terdekat, yaitu teman-temannya yang pernah menjadi korban perselingkuhan.

"Aku banyak terinspirasi dari cerita teman-teman dekat aku yang juga korban," ujarnya.

Riset emosional ini memungkinkan Asmara untuk memahami rasa sakit dan kehancuran yang ditimbulkan oleh perselingkuhan. Dengan begitu, dia bisa menghidupkan karakter Rini dengan kompleksitas yang membuat penonton merasa geram sekaligus mungkin bertanya-tanya.

Sadar akan dampak emosional dari perannya terhadap penonton, Asmara menyampaikan pesan ringan. "Tapi ingat ya, ini cuma pekerjaan. Aku cuma akting," kata dia sambil tertawa.

Film arahan sutradara Bobby Prasetyo ini dijadwalkan tayang perdana di bioskop mulai 31 Juli 2025. Selain Asmara Abigail dan Marcella Zalianty, film ini juga diramaikan oleh Neona Ayu, Fathir Muchtar, dan aktor lainnya.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement