Jumat 25 Jul 2025 09:33 WIB

Selalu Sibuk tapi Nggak Ada Hasil? Kenali Rahasia Jadi Produktif tanpa Drama

Kamu tidak harus selalu sibuk untuk menjadi produktif.

Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita sibuk bekerja (ilustrasi). Sibuk dan produktif merupakan dua hal berbeda. Kita tidak harus selalu sibuk untuk menjadi produktif.
Foto: Dok. Freepik
Seorang wanita sibuk bekerja (ilustrasi). Sibuk dan produktif merupakan dua hal berbeda. Kita tidak harus selalu sibuk untuk menjadi produktif.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Kesibukan terkadang membuat seseorang merasa bangga, seolah kurangnya waktu luang adalah bukti langsung kesuksesan dan posisi sosial yang tinggi. Namun, di balik gambaran ideal ini, terlalu banyak kesibukan justru dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional, serta memengaruhi kemampuan kita membangun hubungan yang sehat.

Mengapa seseorang mencintai kesibukan?

Dilansir laman Very Well Mind pada Jumat (25/7/2025), penelitian menunjukkan tingkat kesibukan yang dirasakan seseorang erat kaitannya dengan perasaan harga diri mereka, serta bagaimana orang lain memandang status mereka. Individu yang selalu sibuk karena pilihan cenderung merasa dibutuhkan, banyak dicari, dan penting, sehingga meningkatkan perasaan positif tentang diri mereka.

Baca Juga

Secara budaya, telah terjadi pergeseran persepsi status; objek material dan barang mewah bukan lagi satu-satunya indikator kedudukan sosial. Kini, individu yang sibuk bekerja, terlalu banyak bekerja, dan memiliki sedikit waktu luang justru dianggap memiliki status yang lebih tinggi.

Selain itu, bagi sebagian orang, kesibukan yang ekstrem adalah cara untuk menghindari atau mematikan perasaan dan situasi yang menyakitkan. Dengan terus-menerus sibuk, mereka tidak bisa fokus pada apa yang mungkin mengganggu atau menyebabkan ketidaknyamanan di bawah permukaan.

Perbedaan sibuk dan produktif

Sering kali, sibuk dan produktif dianggap sama. Padahal, ada perbedaan mendasar. Jika sibuk, kita mungkin memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, tetapi ini tidak serta-merta berarti kita produktif atau menggunakan waktu secara efisien.

Produktif berarti mampu menyelesaikan tugas atau mencapai sesuatu. Kita tidak harus selalu sibuk untuk menjadi produktif. Kesibukan berkaitan dengan bagaimana kita menghabiskan waktu, sedangkan produktivitas lebih berkaitan dengan apa yang kita capai.

Pendiri CareerQueen.com dan penulis buku Get It Together: Ditch the Chaos, Do the Work and Design Your Success, merasa gerah mendengar orang-orang selalu membanggakan betapa sibuknya mereka. “Saya merasa ada hubungan palsu antara seberapa sibuk dan seberapa sukses Anda, dan ini tidak benar,” kata Berger dikutip dari NBC News.

"Pekerjaan dan kehidupan saat ini sangat menyatu, tetapi saya ingin memberi tahu bahwa Anda tidak harus sibuk sepanjang waktu untuk menjadi sukses. Ini tentang mengendalikan hari dan bagaimana menghabiskan waktu, menemukan apa yang berhasil untuk Anda,” kata dia lagi.

Dampak buruk dari kesibukan yang berlebihan

Kesibukan yang terus-menerus dapat memengaruhi hidup dalam beberapa cara. Utamanya pada kesehatan emosional dan fisik, hubungan interpersonal, serta kemampuan kita untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Berikut ini penjelasannya:

- Kesehatan emosional

Ketika kesibukan diagungkan, kita cenderung membebani diri dengan berbagai kewajiban dan tanggung jawab. Konsekuensi emosionalnya meliputi perasaan cemas atau depresi, peningkatan stres dan kewalahan, perasaan tidak mampu atau tidak kompeten, frustrasi, kemarahan, rasa bersalah, kesepian, atau keputusasaan.

Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, kita mungkin merasa bersalah atau mengecewakan diri sendiri. Ketika kesibukan berlebihan menyebabkan peningkatan stres dan/atau penurunan harga diri, hal ini dapat memicu gangguan kesehatan mental yang lebih serius, termasuk gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan penggunaan zat. Studi bahkan menemukan tingkat kesibukan moderat hingga tinggi dapat mengurangi kepatuhan pengobatan, terutama pada lansia, yang bisa berbahaya jika obat-obatan diresepkan untuk masalah kesehatan mental.

- Kesehatan fisik

Kesibukan dapat menyebabkan kita mengorbankan kesejahteraan fisik demi menyelesaikan tugas. Ini bisa berarti tidak memprioritaskan olahraga atau tidak mendapatkan tidur yang cukup. Kesibukan berlebihan juga dapat memicu atau memperburuk ketegangan otot, insomnia, sakit kepala, peradangan, gangguan fungsi kekebalan tubuh, kelelahan, perubahan gairah seks, masalah pencernaan, bahkan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

photo
Infografis Kiat Hindari Burnout Akibat Beban Pekerjaan - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement