AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Rossa kembali membuktikan dirinya layak menjadi diva pop di Indonesia. Pada Jumat (23/5/2025) malam, Indonesia Arena yang berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta, disulap menjadi ruang karaoke massal. Rossa seolah mengajak 12 ribu orang untuk menggalau berjamaah di konser bertajuk “Here I Am”.
Bukan Rossa namanya jika tak sanggup membuat penonton galau dengan lagu-lagu sendunya yang melegenda. Tak seperti konser musik pada umumnya yang memilih lagu menghentak untuk membuka penampilan, Rossa bahkan memilih lagu “Tegar” sebagai pembuka.
Petikan gitar akustik mengalunkan intro "Tegar", lagu yang langsung menghantam relung hati. Serentak, koor ribuan suara memenuhi setiap sudut arena, melafalkan baris demi baris, seolah semua pernah melewati rasa sakit yang sama. Rossa, dengan gaun megah serupa kelopak bunga bernuansa keunguan tidak hanya bernyanyi, tapi juga bercerita. Setiap nada, setiap tarikan napas, adalah bagian dari narasi patah hati, kehilangan, dan harapan yang selalu menemani perjalanan cinta manusia.
“Hari ini aku bisa ada di sini karena kalian,” kata Rossa menyapa penonton.
Layar besar menampilkan visual yang melankolis, memperkuat atmosfer galau yang sudah merasuki. Sesekali, Rossa mengajak interaksi, bertanya tentang kisah cinta mereka, dan setiap jawaban disambut dengan tawa getir dan anggukan kepala, seolah memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam kegalauan itu.
“Apapun yang terjadi, kalau hubungannya toksik tinggalin aja,” kata dia disambut suara riuh penonton.
Malam itu Rossa tak sendirian menghujani penonton dengan lirik-lirik patah hati. Dia mengajak beberapa musisi untuk tampil, salah satunya Bernadya. Ketika Rossa mengambil jeda istirahat, Bernadya yang tampil mengenakan gaun putih seolah mengambil predikat Ratu Galau sementara di panggung itu. Suara lembut Bernadya mengalunkan lagu “Aku Bukan Untukmu” milik Rossa. Setelah lagu selesai, Rossa kembali muncul.
Keduanya lantas menyanyikan “Satu Bulan”, lagu yang digadang-gadang sebagai soundtrack patah hati Gen Z. Meski ini adalah lagu ikonik Bernadya, Rossa tak kehilangan ciri khas ketika menyanyikannya. Menjelang akhir lagu, muncul kejutan yang membuat penonton “histeris”. Rossa “mengawinkan” lagu “Satu Bulan” dengan karya miliknya berjudul “Tega”.
Kedua lagu itu memiliki persamaan kuat dalam kesedihan, kekecewaan, dan perasaan tidak berdaya akibat kehilangan dalam hubungan asmara. Lirik “Satu Bulan” maupun “Tega” sama-sama menggambarkan luka hati yang mendalam setelah disakiti oleh seseorang yang dicintai.
Malam tadi, Indonesia Arena bukan hanya sekadar venue konser, melainkan sebuah ruang terapi massal. Puncak galau berjamaah terasa saat Rossa membawakan lagu “Terlalu Cinta”. Lagu ini, yang sudah menjadi soundtrack patah hati lintas generasi. Suara Rossa yang stabil dan penuh penghayatan, berpadu dengan nyanyian kolektif yang menggema, menciptakan momen magis yang sulit dilupakan. Apalagi, di tengah lagu muncul penyanyi Afgan yang ikut bernyanyi.
Di sela-sela konser, Rossa sesekali curhat. Rossa suka mendengarkan sebuah lagu untuk menguatkan. “Cukup banyak lagu yang menguatkan, tapi ada satu lagu yang menurut aku sangat bagus. Saat merasa gak PD, kalah, pengen nyanyi ini dan bilang ‘aku gak kalah, aku kuat’,” kata dia.
Intro lagu “Tutur Batin” langsung dimainkan, sekaligus menjawab lagu apa yang menguatkan Rossa. Kali ini, Yura Yunita datang untuk menemani Rossa bernyanyi. Lirik lagu yang indah dan bermakna, ditambah lengkingan suara Rossa dan Yura membuat penonton merinding. Bahkan di layar, terlihat ada penonton yang menangis.
“Terima kasih Yura sudah membuat lagu seindah ini," kata Rossa memuji lagu Yura.
Yura balik memuji Rossa. Menurut Yura, Rossa telah berjasa dalam kariernya. Rossa merupakan sosok yang memberikan “mikrofon profesional” pertama kepada Yura untuk terjun ke industri musik.
Rossa juga menjadi tempat curhat Yura. “Teh Ocha itu bestie aku, kalian sekali-kali curhat deh sama Rossa. Dia bukan hanya mendengarkan tapi juga memberikan solusi," ujar Yura. Setelah itu, Yura tampil sendiri membawakan lagu “Kini”.