Kamis 26 Jun 2025 15:22 WIB

Kisah Heroik Agam Rinjani dalam Evakuasi Juliana Marins

Akun Instagram Agam Rinjani dibanjiri ucapan terima kasih dari warga Brasil.

Red: Qommarria Rostanti
Agam Rinjani. Agam Rinjani disebut sebagai sosok yang berjasa dalam mengevakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang meninggal dunia di Gunung Rinjani.
Foto:

Dalam beberapa video yang menandai Agam Rinjani, terlihat perjuangan Agam dan beberapa orang lain ketika mengevakuasi jenazah Juliana Marins. Mereka tidur di pinggir jurang.

“Setelah memastikan kondisi korban telah meninggal, kami gabungan tim relawan menjaga korban dan bermalam di tebing vertikal yang curam dan kondisi bebatuan yang labil berjarak 3 meter dari korban, sambil menunggu tim yang lain untuk mengangkat korban dari atas,” tulisan di caption video tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Marins (27 tahun), ditemukan tak bernyawa pada Selasa (24/6/2025) setelah terjatuh ke dalam jurang saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Proses pencarian berlangsung selama empat hari dan terkendala oleh cuaca buruk serta medan yang ekstrem.

Menurut keterangan Basarnas, korban terjatuh pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025, sekitar pukul 04.00 WITA. Namun laporan mengenai insiden ini baru diterima Basarnas sekitar pukul 09.40 WITA. Hal ini disebabkan oleh jarak dan medan yang ekstrem antara lokasi kejadian dan pos pendakian terdekat, yang memerlukan waktu tempuh hingga delapan jam berjalan kaki. Begitu menerima informasi, tim SAR dari Kantor SAR Mataram langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian.

Marins mendaki Gunung Rinjani bersama lima wisatawan asing lainnya dan seorang pemandu lokal. Saat menyusuri jalur sempit di tepian kawah gunung berapif aktif setinggi 3.726 meter tersebut, korban diduga terpeleset dan jatuh dari tebing yang mengarah ke Danau Segara Anak.

Estimasi awal, ia jatuh pada kedalaman antara 150 hingga 200 meter. Namun, kondisi tanah yang tidak stabil menyebabkan tubuhnya terus meluncur hingga mencapai kedalaman 600 meter pada hari ia dievakuasi.

Setelah jatuh, Marins juga dilaporkan masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Video drone termal dan rekaman ponsel menunjukkan ia masih duduk dalam kondisi sadar di tanah vulkanik, dan sempat memanggil minta tolong. Namun, kabut tebal, pasir vulkanik yang labil, dan keterbatasan peralatan membuat tim penyelamat kesulitan mencapai lokasinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by GUIDE GUNUNG RINJANI (@agam_rinjani)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement