AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi perlu dikelola dengan baik agar tak memicu komplikasi yang lebih berat. Berdasarkan studi, salah satu upaya yang dapat membantu pengelolaan hipertensi adalah konsumsi magnesium.
Secara umum, perbaikan gaya hidup merupakan kunci penting dalam mengelola hipertensi. ,Namun dalam kasus yang lebih berat, pengelolaan hipertensi perlu ditunjang dengan obat-obatan.
Terkait penggunaan obat, studi dalam Journal of Clinical Hypertension menemukan bahwa asupan magnesium dengan dosis 500-1000 mg/d dapat menurunkan tekanan darah hingga 5,6/2,8 mmHg. Menurut tim peneliti, tekanan darah mengalami penurunan yang signifikan setelah menjalani terapi dengan magnesium selama tiga bulan.
"Namun, studi-studi klinis menunjukkan rentang penurunan tekanan darah yang besar, dengan beberapa (partisipan) tak mengalami perubahan pada tekanan darah mereka," jelas tim peneliti, seperti dilansir Express, Selasa (14/2/2023).
Tim peneliti juga menemukan kombinasi yang lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah dengan magnesium. Kombinasi tersebut adalah asupan magnesium dan kalium yang disertai dengan pengurangan asupan sodium.
"(Kombinasi) ini seringkali sama efektifnya dengan penggunaan satu obat antihipertensi dalam pengobatan hipertensi," ujar tim peneliti.
Temuan dalam studi ini sejalan dengan studi berbeda yang dipimpin oleh University of Hertfordshire. Studi yang dilakukan pada 2012 tersebut menunjukkan bahwa efek penurunan tekanan darah tampak meningkat seiring dengan penambahan dosis magnesium.
Peran magnesium dalam menurunkan tekanan darah masih perlu dibuktikan dengan studi yang lebih komprehensif. Meski begitu, penggunaan suplemen magnesium tetap dapat memberikan manfaat dalam menekan risiko komplikasi hipertensi, seperti strok iskemik dan aritmia.
Mengenal Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang dibutuhkan dalam menunjang beberapa fungsi utama tubuh. Salah satu peran magnesium adalah menurunkan tekanan darah dengan cara meningkatkan produksi oksida nitrat.
Di dalam tubuh, oksida nitrat berperan sebagai molekul pemberi sinyal yang dapat membantu merelaksasi pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah bisa mengakomodasi volume darah yang lebih tinggi.
Seseorang yang mengonsumsi makanan bergaram tinggi seperti makanan cepat saji, cenderung tak mendapatkan cukup magnesium. Di saat yang sama, makanan tinggi garam tersebut akan memicu peningkatan tekanan darah.