Oleh karena itu, tim membuat percobaan keempat di laboratorium dan mendapat hasil yang sama. Kali ini mengenai belanja daring.
Mereka membagi kelompok studi dari 200 siswa sekolah bisnis antara peserta yang mengonsumsi kopi berkafein dan tanpa kafein. Para peserta diminta untuk memilih barang mana yang akan mereka beli dari daftar 66 pilihan.
Mereka yang mengonsumsi kafein memilih lebih banyak barang yang dianggap sebagai pembelian impulsif, seperti alat pijat. Sedangkan yang lain memilih barang yang lebih praktis, seperti notebook.
"Walaupun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat memiliki manfaat kesehatan yang positif, tetapi ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari kafein saat berbelanja. Artinya, konsumen yang berusaha mengendalikan pengeluaran impulsif sebaiknya menghindari konsumsi minuman berkafein sebelum berbelanja," ujar Biswas.