Hardin mengatakan bahwa sarapan merupakan salah satu perilaku penting dalam mewujudkan gizi seimbang sebelum memulai aktivitas pada pagi hari. Sebab, sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan agar dapat berpikir, bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi.
Menurut Hardin, program atau peringatan Pekan Sarapan dapat menjadi upaya dan momentum untuk mengingatkan kegiatan promosi dan edukasi Sarapan Sehat. "Perlu didukung semua upaya untuk mewujudkan sarapan sehat bagi anak dan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Hardin menyebut bahwa sebanyak 70 persen atau tujuh dari 10 anak, tidak sarapan sehat. Bangun telat adalah salah satu alasan anak dan orang dewasa tidak sarapan.
Dalam kondisi itu, anak-anak cenderung hanya makan karbohidrat dan minum. Hardin mengatakan, kondisi itu menyebabkan anak defisit buah dan sayuran.