AMEERALIFE.COM, JAKARTA---Kehilangan ingatan bagaikan mimpi buruk dalam hidup. Hal itu yang dirasakan pasien. Namun, bagaimana Anda bisa tahu jika Anda atau orang yang Anda cintai sedang mengalami tahap awal Alzheimer?
Kelupaan adalah hal biasa, terutama seiring bertambahnya usia. Meskipun disorientasi, dan terkadang mengkhawatirkan, kehilangan ingatan ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
“Otak kita mulai menua sejak awal usia 20-an,” kata seorang ahli saraf di Bournemouth University dan penasihat merek suplemen Inggris, Healthspan, Hana Burianova dilansir DailyMail, Rabu (29/3/2023).
Begitu mereka berhenti berkembang, Burianova mengatakan otak mulai menua, yang berarti kehilangan koneksi antara bagian yang berbeda. Namun, Burianova menjelaskan bahwa otak itu plastis, sehingga jika Anda aktif dan bersosialisasi, berolahraga dan makan makanan sehat, maka otak dapat memiliki koneksi baru hingga usia tua.
“Tapi ketika otak menua secara patologis, neuron (yang mengirimkan pesan ke bagian lain dari otak) mati. Kematian neuron inilah yang terjadi pada penderita Alzheimer,” ujar Burianova.
Burianova mengungkapkan tanda-tanda yang tidak boleh Anda abaikan terkait perubahan ingatan.
1. Kelupaan
Salah satu ciri khas Alzheimer dini adalah hilangnya ingatan. Berdasarkan penelitian, orang dewasa yang lebih tua, berusia 65 tahun ke atas, akan kehilangan beberapa detail dalam ingatan otobiografi, tetapi ingatan mereka akan fakta dan kata-kata lebih baik daripada orang yang lebih muda.
“Perbedaan antara otak yang menua dengan sehat, dan degenerasi patologis adalah kematian neuron yang progresif. Perubahan akan terjadi secara bertahap,” kata Burianova.
Kematian neuron ini biasanya terjadi di bagian otak yang terlibat dalam memori seperti korteks entorhinal dan hippocampus. Seseorang akan melupakan percakapan yang baru saja mereka lakukan, atau mereka mungkin tersesat di suatu tempat yang mereka kenal dengan baik, atau lupa rute pulang, meskipun telah melakukannya berkali-kali sebelumnya. “Siapa pun bisa lupa mematikan kompor, tetapi dengan penderita Alzheimer, hal itu terus terjadi,” ujar Burianova.
2. Mengulangi informasi yang sama.
Sebagian besar dari kita akrab dengan orang-orang terkasih yang telah menceritakan kisah yang sama selama bertahun-tahun. Namun, seseorang dengan Alzheimer akan mengulangi informasi yang sama berulang kali dalam waktu singkat. “Seseorang dengan Alzheimer akan mengulangi sesuatu tiga kali berturut-turut. Ini adalah gejala kehilangan ingatan jangka pendek mereka,” kata Burianova.
3. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
Jika orang yang Anda cintai tiba-tiba menjadi cemas atau depresi, itu bisa jadi lebih dari sekadar krisis paruh baya. Tanda-tanda awal demensia frontotemporal (FTD), yang dimiliki aktor Bruce Willis, termasuk perubahan kepribadian. Sangat sulit karena orang menjadi depresi dan cemas.
“Seseorang akan mencoba mencari tahu mengapa kekasihnya menderita masalah kesehatan mental, tapi lebih dari itu, itu karena bagian otaknya memburuk,” ujar Burianova.
Bayangkan, otak sebagai jaring besar dan bagian dari jaring mulai rusak, lalu bagian jaring lainnya mulai robek. FTD memiliki gejala sekunder seperti kehilangan ingatan dan masalah fisiologis seperti gangguan usus.
4. Mereka tidak bisa berbicara.
Jika seorang pembicara yang sebelumnya fasih tiba-tiba mulai tersandung kata-katanya, berhati-hatilah. Mereka mungkin menderita afasia, di mana seseorang mengalami kesulitan berbicara dan memahami bahasa, yang dapat disebabkan oleh FTD. Aktor Bruce Willis baru-baru ini menyoroti demensia semacam ini, dengan mengungkapkan bahwa hadiah yang dia miliki adalah perjuangannya dengan bahasa.
“Anda mungkin memberi tahu mereka sesuatu dan Anda menyadari bahwa mereka tidak mengerti. Atau mereka mulai gagap atau tersandung saat mencoba menghasilkan bahasa,” kata Burianova.
5. Perubahan kepribadian.
Kepribadian Anda dapat berubah setelah mulai memengaruhi korteks prefrontal, tergantung jenis dimensia. Mungkin ada banyak ketakutan atau OCD (gangguan obsesif kompulsif), Anda bisa menjadi sangat obsesif dan beberapa orang menjadi disinhibisi alias ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan perilaku impulsif, pikiran, atau perasaan yang dikomunikasikan di dunia maya di mana perilaku tersebut tidak dilakukan di lingkungan nyata.