AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Meskipun tampak sama, varises dan CVI (chronic venous insufficiency) adalah penyakit yang berbeda. Apa pembedanya?
"Kalau kita bicara varises itu biasanya kita bicara masalah vena yang ada di permukaan kulit, tapi gangguan CVI ini berupa spektrum yang bisa lebih luas dari itu," jelas dokter spesialis bedah vaskular dan endovaskular dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dedy Pratama, dalam diskusi daring, Selasa (4/4/2023).
CVI terjadi jika ada gangguan di vena dalam atau vena yang ada di antara vena dalam dan permukaan juga terganggu. Dedy menjelaskan, gejala dari CVI sangat beragam. Ada yang mengalami nyeri, timbul bengkak, hipertensi vena, hingga muncul ulkus (luka terbuka) yang tak kunjung sembuh.
"Sebelum ada gejala, kalau memang sangat berisiko seperti pekerjaan-pekerjaan buruh atau pekerjaan lain yang membutuhkan berdiri lama atau duduk lama, memang sebaiknya di sela-sela pekerjaan bisa diimbangi dengan berjalan," ujar Dedy.
Bagaimana kalau merasakan keluhan? Dedy menganjurkan untuk sesegera mungkin menjalani evaluasi ke dokter subspesialis vaskular.
Itu penting untuk menilai tindakan yang tepat untuk kondisi penderita. Kalau gejalanya masih ringan, pengobatan bisa konservatif.
"Jadi kita lakukan edukasi untuk olahraga teratur, menjaga supaya berat badannya ideal, menjaga pola makanan yang bergizi. Kemudian ada beberapa olahraga yang direkomendasikan untuk memperkuat otot betis, misalnya berenang, bersepeda, dan berlari," jelas Dedy.