Berdasarkan studi, hewan peliharaan dan pemilik di kedelapan rumah tersebut memiliki DNA bakteri yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri atau penyakit menyebar di antara hewan dan manusia yang tinggal dalam satu rumah.
"Anjing dan kucing bisa membantu penyebaran dan persistensi bakteri di tengah masyarakat, dan sangat penting untuk melibatkan mereka dalam assessment resistensi antimikroba," kata Menezes.
Terkait temuan ini, Menezes mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemilik hewan peliharaan untuk menekan risiko penyebaran bakteri multiresisten obat. Salah satunya adalah dengan menerapkan praktik kebersihan yang baik.
"Termasuk mencuci tangan mereka setelah menyerok kotoran anjing atau kucing mereka, dan bahkan setelah mengelus binatang kesayangan," ujar Menezes.
Temuan terbaru ini akan dipresentasikan dalam European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases (ECCMID) di Kopenhagen, Denmark. Kongres akan digelar pada 15-18 April.