Kamis 20 Apr 2023 13:20 WIB

Dapat Penghargaan Fotografi Dunia, Pria Ini Ngaku Karyanya Hasil AI

Karya itu dianggap sebagai "kreasi bersama" menggunakan generator AI.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Seorang seniman asal Jerman bernama Boris Eldagsen menolak untuk menerima penghargaan fotografi global bergengsi setelah mengungkapkan bahwa karya yang dibuatnya menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Foto: Mashable SE Asia
Seorang seniman asal Jerman bernama Boris Eldagsen menolak untuk menerima penghargaan fotografi global bergengsi setelah mengungkapkan bahwa karya yang dibuatnya menggunakan kecerdasan buatan (AI).

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA---Seorang seniman asal Jerman bernama Boris Eldagsen menolak untuk menerima penghargaan fotografi global bergengsi setelah mengungkapkan bahwa karya yang dibuatnya menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Karya Eldagsen, berjudul “Pseudomnesia: The Electrician”, menjadi pemenang kategori creative open di Sony World Photography Awards, pekan lalu. Eldagsen menjelaskan bahwa dia hanya bermaksud menguji persaingan dan memancing diskusi tentang masa depan fotografi melalui karya tersebut.

Baca Juga

Tetapi penyelenggara kompetisi tampak mengungkapkan kekecewaan mereka atas kejadian tersebut. “Eldagsen disebut telah menyalahgunakan kompetisi dengan keterlibatan AI,” ungkap mereka seperti dikutip dari Mashable SE Asia, Kamis (20/4/2023).

Panitia mengklaim bahwa Eldagsen telah mengonfirmasi bahwa karya itu adalah "kreasi bersama" menggunakan generator AI. Selain itu juga menekankan bahwa itu sangat bergantung pada pengetahuan fotografinya.

Namun, Eldagsen berpendapat bahwa seni dan fotografi yang dihasilkan AI tidak boleh bersaing satu sama lain. Menurut dia, AI juga bukan fotografi.

Pemanfaatan AI di berbagai bidang, mulai dari penulisan lagu hingga mobil tanpa pengemudi, telah memicu perdebatan luas dalam beberapa bulan terakhir. Ini juga bukan kali pertama ada kasus di mana seseorang memenangkan sebuah kompetisi artistik.

Tidak mengherankan, kecanggihan dalam fotografi kini telah menjadi fokus, dengan kegunaannya yang sangat relevan. Mengingat bermunculannya deepfake pemalsuan digital realistis yang dibuat dengan AI.

Organisasi Fotografi Dunia, yang merupakan divisi fotografi dari penyelenggara acara seni Creo, mengatakan bahwa pihak mereka mengakui "pentingnya subjek ini dan pengaruhnya terhadap karya fotografi saat ini". Mereka menekankan bahwa ajang penghargaan tersebut akan terus berlanjut. Tujuannya untuk memperjuangkan keunggulan dan keterampilan fotografer dan seniman yang bekerja di media.

Awalnya, Eldagsen menyarankan untuk menyumbangkan hadiah tersebut ke festival foto yang diselenggarakan di Odesa, Ukraina. Tetapi kemudian mendadak menolak penghargaan tersebut.

Eldagsen mengatakan telah menjelaskan kepada penyelenggara bahwa dia ingin terlibat dalam diskusi terbuka tentang topik tersebut, tetapi ini masih belum terjadi. Jelas, kejadian ini menyoroti kebutuhan untuk membedakan antara seni dan fotografi yang dihasilkan oleh AI, dan untuk mempertimbangkan implikasi penggunaan AI di bidang kreatif. 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement