Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan dermopati terkait diabetes, namun para peneliti percaya hal itu bisa disebabkan oleh trauma sebelumnya pada kulit. Ini bisa jadi karena cedera atau panas dingin yang ekstrem, terutama pada orang dengan neuropati, yakni sejenis kerusakan saraf yang disebabkan oleh gula darah tinggi kronis.
Hal tersebut juga lebih sering terjadi pada orang dan mereka yang sudah lama mengidap diabetes. Selain itu, sebuah makalah merinci terjadinya kondisi itu pada 55 persen pasien diabetes.
Makalah tersebut diterbitkan dalam British Journal of Diabetes and Vascular Disease. Menurut makalah tersebut, dermopati diabetik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan lesi kulit atrofi kecil, bulat, berwarna cokelat yang terjadi pada tulang kering pasien diabetes.
"Lesi tidak menunjukkan gejala dan terjadi pada 55 persen pasien diabetes, tetapi kejadiannya bervariasi di antara laporan yang berbeda," katanya.