Para profesional kesehatan yang bekerja dengan gerakan yang mengadvokasi kesehatan mental anak-anak ini mendorong orang tua untuk berbicara dengan buah hatinya. Secara khusus, mereka merekomendasikan untuk membicarakan konten, channel, atau influencer favorit anak-anak, mengembangkan rencana untuk mengatur waktu online mereka terlebih dahulu, dan membicarakan praktik-praktik yang baik untuk diterapkan di jejaring sosial.
Selain itu, hal ini juga termasuk memperingatkan anak-anak tentang potensi bahaya yang mungkin mereka hadapi di platform-platform tersebut. Anak juga perlu diyakinkan bahwa mereka dapat meminta bantuan dari orang dewasa jika memiliki masalah.
"Selalu cari tahu apa yang dilakukan anak di media sosial. Ambil peran aktif dalam keterlibatan media sosial mereka, alih-alih hanya membatasi eksposurnya, itu dapat membantu mereka merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan, melaporkan masalah, dan mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya," kata Dr Ariana Hoet.