Ini sering terjadi, bahkan di tempat keagamaan, yang cenderung memisahkan jamaah berdasarkan kelompok umur. Menurut Carter, memiliki teman main yang usianya lebih tua dapat melemahkan efek dari kelompok usia remaja sekaligus memberi remaja perspektif yang lebih luas tentang masalah mereka.
Anak-anak yang lebih besar dan remaja juga perlu memiliki orang dewasa di tempat ibadah dan di luar keluarga yang bisa mereka mintai bimbingan atau untuk berbicara tentang kesulitan yang dihadapinya. Anak-anak bisa menderita ketika mereka tidak memiliki persahabatan dan pengaruh lintas generasi.
Carter mengingatkan anak-anak butuh orang yang lebih tua yang dapat dipercaya. Dengan begitu, mereka tidak takut untuk berbicara tentang pandangan agama maupun seksualitas.
"Orang yang lebih tua juga penting bergaul dengan generasi muda untuk menunjukkan tentang Tuhan dan juga terkait cara yang lebih baik untuk menjadi manusia," ujar Carter.