AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Saat bepergian ke luar negeri, mungkin kita memiliki daftar panjang yang harus dilihat dan harus dilakukan. Diare, muntah, dan kram perut merupakan masalah pencernaan yang sangat umum terjadi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) memperkirakan 30 hingga 70 persen wisatawan mengalami diare saat bepergian, tergantung ke mana dan kapan mereka pergi. Penyakit ini sering kali (tetapi tidak selalu) dapat dicegah dengan memperhatikan apa yang dimakan atau diminum, dan dengan mengikuti aturan rebus, masak, kupas, atau lupakan.
“Infeksi bawaan makanan dapat menyerang kapan saja,” kata ahli diet profesinal di Kantor Medis Manhattan, Leah Silberman, dilansir HuffPost, Selasa (11/7/2023).
Bepergian memberi kita paparan pada sumber makanan baru, prosedur penanganan makanan lokal, dan standar kebersihan yang berbeda. Hal ini meningkatkan peluang untuk bersentuhan dengan infeksi atau polutan, yang mungkin tidak terlindungi oleh tubuh.
“Makanan juga dapat terkontaminasi dengan air minum yang tidak aman, atau mencuci tangan dengan cara tidak biasa atau tidak dilakukan dengan benar,” kata CEO Stop Foodborne Illness, Mitzi Baum.
Sebelum bepergian, ada baiknya untuk memeriksa daftar tujuan CDC, yang menyoroti masalah keamanan makanan atau air. Destinasi berisiko tertinggi adalah Asia (kecuali Jepang dan Korea Selatan), Timur Tengah, Afrika, Meksiko, serta Amerika Tengah dan Selatan. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan, dapat mengurangi risiko diare saat bepergian.
Berikut adalah makanan dan minuman yang perlu dipertimbangkan untuk dihindari:
1. Ikan dan daging mentah
“Daging mentah dan makanan laut mentah adalah tidak boleh. Kita tidak mengetahui dari mana mereka berasal, berapa lama mereka disimpan, dan bagaimana mereka diproses,” kata ahli diet profesional dan CEO Culina Health, Vanessa Rissetto.
Steak langka, tartare, sushi, ceviche atau makanan laut mentah, daging, ikan, atau makanan laut yang tidak dimasak dengan benar, dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri, parasit, atau virus.
2. Buah dan sayuran segar
Buah-buahan dan sayuran segar yang telah didiamkan dalam waktu lama dapat menarik kuman yang mungkin membuat sakit perut. Pilih produk yang dimasak jika bisa, yang akan memastikannya mencapai suhu yang cukup tinggi untuk membunuh patogen.
“Kalau mau makan buah dan sayur segar, paling aman dicuci dengan air minum dan dikupas,” kata Baum. Selain itu, pilihlah buah dan sayuran dengan kulit tebal (seperti pisang, jeruk, atau alpukat) yang bisa dikupas.
3. Produk susu
Susu pasteurisasi dan produk susu dari wadah tertutup biasanya aman dikonsumsi. Tapi makanan yang tidak dipasteurisasi, termasuk keju, yogurt, atau es krim, lebih cenderung mengandung kuman berbahaya, seperti listeria, salmonella atau E coli. Sebaiknya hindari susu yang disimpan pada suhu kamar atau ditinggalkan, seperti krim untuk kopi.
4. Keran air
Air yang terkontaminasi adalah penyebab besar diare saat bepergian. “Karena patogen tidak terlihat dengan mata telanjang, sulit untuk mengetahui apakah air tersebut aman untuk diminum atau tidak,” ujar Baum.
Untuk mempelajari tentang keamanan air keran di tempat tujuan wisata, kunjungi situs web kesehatan wisatawan CDC, tempat di mana kita dapat mencari berdasarkan negara. Setiap kali tidak yakin dengan keamanan air, minumlah air botolan yang disegel pabrik dan singkirkan es dari minuman. Kita juga bisa merebus air setidaknya selama satu menit. Berhati-hatilah untuk tidak menelan air saat mandi jika mengunjungi tempat yang airnya tidak aman untuk diminum, dan gunakan air botolan untuk menyikat gigi.
5. Jenis makanan tertentu
Mencicipi makanan dari pedagang kaki lima adalah cara yang menyenangkan untuk mencicipi masakan lokal, tetapi CDC memperingatkan bahwa beberapa mungkin tidak mematuhi praktik kesehatan yang sama seperti di restoran.