Dalam keterangannya Dissa juga mengatakan, salah satu alasannya bersama Dr. Mochamad Syaifudin menulis buku Brain, Beauty and Behavior adalah sebagai edukasi ke masyarakat. Mereka ingin masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana sebaiknya kecantikan dikejar dan dipandang.
"Agar kejadian seperti yang dialami Zhanna Samsanova jangan sampai terjadi di masyarakat kita. Mendapatkan kecantikan tidak cukup hanya lewat diet, tidak cukup hanya memperbaiki tampilan fisik semata," jelas Dissa.
Sementara Dr. dr. Mochamad Syaifudin, M.Biomed (AAM), MARS mengatakan, selain alasan edukasi penulisan buku Brain, Beauty and Behavior juga dimaksudkan agar berbagai bentuk pelanggaran yang menciptakan ketersinggungan akibat penilaian kecantikan yang banyak terjadi di tengah masyarakat bisa ditekan. Ia mencontohkan kasus body shaming yang seharusnya bisa dicegah apabila masyarakat menyadari bahwa kecantikan tidak cukup dipandang dari aspek fisik saja.
"Si A itu cantik, tapi bodinya besar dan dia jadi korban perundungan atau bully yang menjadikannya semakin tidak percaya diri. Apa yang kemudian terjadi? Ketidakpercayaan diri mengakibatkan seorang wanita gagal menampilkan kecantikan yang dimilikinya," kata Mocha.
Oleh karena itu, buku Brain, Beauty and Behavior juga memuat ragam tips bagaimana melatih sikap penerimaan diri terhadap apapun kodrat lahiriyah seorang wanita sehingga bisa menciptakan rasa percaya diri yang baik.