Langkah yang terakhir adalah praktik pemaafan. Memaafkan diri sendiri dan orang tua yang terlibat dalam masa lalu adalah langkah penting dalam memutus siklus negatif. "Pemaafan membantu melepaskan beban dan memungkinkan individu untuk melangkah maju,” ucapnya.
Hudan juga berpesan ke siapa saja yang punya luka masa lalu untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Kemudian juga harus terus bergerak dan memahami bahwa segala situasi yang dihadapi tidak semuanya yang seperti diinginkan. "Dengan begitu, kita bisa terus belajar dari pengalaman sehingga menjadi individu yang lebih matang dan berdaya," katanya menjelaskan.
Selanjutnya, agar rantai ini terputus, perlu ada persiapan bagi para calon orang tua sebelum memutuskan untuk menikah. Ini semua berawal dari keputusan pernikahan, regulasi solusi dalam pernikahan, manajemen konflik, dan tujuan pernikahan itu sendiri.
Menurut dia, harus disadari adanya konsekuensi yang muncul setelah pernikahan termasuk kehadiran anak. Hal ini terutama tentang bagaimana orang tua memaknai kehadiran anak. Orang tua harus mengorbankan waktu hingga kebutuhan finansialnya.
"Ini kalau tidak disiapkan, bahaya. Anak bisa jadi pelampiasan orang tua yang tidak matang,” kata dia menambahkan.