AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Saat sedang flu atau pilek, tidur nyenyak adalah hal yang sulit dilakukan. Itu bisa terjadi akibat hidung tersumbat atau ada tumpukan lendir yang membuat seseorang sukar memejamkan mata. Kelelahan karena tak tidur nyenyak juga bisa mengimbas pemulihan tubuh.
Kabar baiknya, pakar tidur punya trik mudah untuk membantu mengatasi kondisi itu. Menurut para ahli di Z Clinic, memaparkan uap pada wajah adalah metode sederhana yang dapat membantu orang yang sedang flu kembali bernapas lega.
Uap akan membantu mengendurkan saluran udara seseorang, mengencerkan lendir, dan membuat pernapasan lebih mudah. Cara memaparkan uap pada wajah ini hanya perlu waktu beberapa menit dan cuma membutuhkan air dan handuk.
Dikutip dari laman Nottingham Post, Rabu (27/9/2023), langkah pertama yang perlu disiapkan adalah mengisi wastafel atau baskom dengan air hangat. Selanjutnya, tutupi kepala dengan handuk, lalu membungkuklah di atas wastafel atau baskom berisi air hangat tadi.
Perlu diingat bahwa sebaiknya memakai air hangat, bukan air panas mendidih. Pastikan wajah tidak menyentuh air saat membungkuk. Tarik napas dalam-dalam selama sekitar lima menit, lalu biarkan panas dan uap masuk ke paru-paru.
Fisioterapis dan pakar tidur bersertifikat di Z Clinic, Tom White, menjelaskan bagaimana kurang tidur berdampak pada cara tubuh menghadapi virus musiman. Penurunan kualitas tidur bisa merusak kemampuan tubuh untuk pulih dari virus, juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Itu semua bisa membuat seseorang lesu, lemas, kurang bersemangat, dan kinerjanya di sekolah atau tempat kerja menjadi buruk. Sistem kekebalan tubuh bergantung pada tidur malam yang nyenyak agar dapat berfungsi dengan baik, sehingga menjaga kualitas tidur saat sakit pilek atau flu menjadi amat penting.
White mengatakan, jika seseorang tidak tidur malam dengan nyenyak, itu berarti tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk melawan virus dan kembali ke kondisi kesehatan yang prima. Terlebih, gejala pilek atau flu yang parah hampir selalu memburuk di malam hari.
"Saat tidur berbaring, hal ini menyebabkan lendir tidak keluar seperti saat berdiri, sehingga cenderung menimbulkan post-nasal drop yang mengganggu pernapasan, dan terasa seperti tenggelam saat mencoba tidur, apalagi jika hidung tersumbat," kata White.