AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Madani International Film Festival (Madani IFF) 2023 resmi dibuka pada Sabtu (7/10/23) malam. Dengan mengusung tema 'Buhul' atau ikatan, Madani IFF menyoroti kehidupan kaum Muslim di berbagai belahan dunia serta solidaritas yang terjalin di tengah keberagamannya.
"Tahun ini Madani IFF mengangkat tema 'Buhul' untuk mengikat rasa persaudaraan dalam keragaman, menawarkan kita, mengupayakan kembali buhul lebih kuat dengan sesama, dengan Allah, dengan alam," jelas Edy Suwardi dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media di Kementerian pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam malam pembukaan Madani IFF di XXI Epicentrum, Jakarta, pada Sabtu malam.
Edy mengungkapkan bahwa Madani IFF merupakan festival film berskala internasional yang memiliki tujuan untuk memperlihatkan kehidupan para Muslim di berbagai belahan dunia, baik sebagai mayoritas maupun minoritas. Tak hanya itu, gelaran Madani IFF juga turut menghadirkan beragam diskusi untuk membahas isu-isu yang relevan saat ini.
Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Shuri Mariasih Gietty Tambunan, mengungkapkan bahwa Madani FFI merupakan ruang untuk merayakan berbagai film yang menggambarkan kehidupan Muslim di berbagai negara. Festival film ini juga memberikan ruang untuk mengartikulasikan pemahaman kolektif mengenai kekuatan story telling dari film.
Shuri mengungkapkan bahwa tema 'Buhul' yang diusung oleh Madani FFI 2023 bertujuan untuk mengajak masyarakat merefleksikan kembali semangat solidaritas dan perasaan kebersamaan seperti halnya sebuah simpul dalam tali. Menurut Shuri, pemilihan tema 'Buhul' juga menjadi sangat penting menjelang tahun politik yang cenderung memecah belah masyarakat demi kepentingan politik.
"Program utama festival ini mengajak kita untuk melihat dunia dan Islam dari banyak perspektif, dari perspektif yang lebih inklusif dan memberdayakan, untuk membantu kita mengikat simpul, menjalin kembali apa yang sudah terurai," ungkap Shuri.
Tahun ini, ada seribu film yang....