Rabu 11 Oct 2023 13:11 WIB

Cara Kerjanya Berbeda, Ini Ragam Jenis Kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi dapat memberikan manfaat bagi pasangan suami istri.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi rahim perempuan. Penggunaan alat kontrasepsi dapat memberikan sejumlah manfaat bagi pasangan suami istri.
Foto:

Ada pula kontrasepsi oral kombinasi atau pil KB kombinasi yang menggabungkan hormon estrogen dan progestin. Obat ini perlu diminum di waktu yang sama setiap hari dan memiliki tingkat kegagalan 7 persen. Obat ini kurang dianjurkan untuk perempuan berusia di atas 35 tahun dan merokok, memiliki riwayat masalah bekuan darah, atau kanker payudara.

Opsi lainnya adalah pil KB progestin yang diresepkan oleh dokter. Obat ini juga perlu dikonsumsi setiap hari dan dapat menjadi pilihan bagi perempuan yang tidak bisa menggunakan obat yang mengandung estrogen. Tingkat kegagalannya adalah 7 persen.

Pilihan lainnya adalah cincin vagina atau hormonal vaginal contraceptive ring. Alat ini bekerja dengan melepas hormon progestin dan estrogen. Alat ini dapat digunakan selama tiga pekan di dalam vagina dan harus dilepas saat perempuan mengalami menstruasi. Umumnya alat kontrasepsi ini memiliki tingkat kegagalan 7 persen.

3. Metode Penghalang (Reversible)

Ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang menggunakan metode penghalang. Salah satunya adalah cervical cap yang dipasang di dalam vagina untuk menutup mulut rahim agar sperma tidak bisa masuk.

Pemilihan ukuran cervical cap perlu dilakukan melalui konsultasi dengan dokter. Alat ini bisa dipakai sebelum melakukan hubungan seksual dan tingkat kegagalannya dalam mencegah kehamilan adalah 17 persen.

Jenis lainnya adalah sponge atau spons kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini bisa bekerja hingga 24 jam dan harus dibiarkan di dalam vagina selama minimal enam jam setelah melakukan hubungan seksual.

Setelah itu, spons kontrasepsi bisa diambil dari vagina dan dibuang. Tingkat kegagalan alat ini adalah 14 persen untuk perempuan yang belum pernah memiliki anak dan 27 persen untuk perempuan yang pernah melahirkan.

Kondom pria juga merupakan salah satu jenis kontrasepsi dengan metode penghalang. Alat ini digunakan oleh pria untuk mencegah kehamilan dan penularan berbagai jenis penyakit menular seksual. Tingkat kegagalan alat ini adalah 13 persen atau lebih tinggi bila kondom berbahan lateks dikombinasikan dengan lubrikan berbasis minyak.

Opsi lainnya adalah kondom perempuan yang berfungsi untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim. Kondom ini bisa dimasukkan ke vagina maksimal delapan jam sebelum berhubungan seksual. Tingkat kegagalannya adalah 21 persen.

Jenis berikutnya adalah spermisida yang memiliki beragam bentuk, mulai dari busa, gel, hingga tablet. Spermisida dimasukkan ke dalam vagina, maksimal satu jam sebelum berhubungan seksual. Setelah itu, biarkan spermisida di dalam vagina selama minimal 6-8 jam. Penggunaan spermisida dapat dikombinasikan dengan kondom pria atau cervical cap. Produk ini memiliki tingkat kegagalan 21 persen.

Masa subur....

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement