Fly Over Kelok Sembilan, Groundbreaking oleh Megawati, Diresmikan SBY
Pada 2000, lalu lintas kendaran antara Sumatra Barat dan Riau sudah mencapai antara 9.000 sampai 11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut sekitar 15,8 juta orang dan sekitar 28,5 juta ton barang dalam setahun. Separuh dari barang yang diangkut adalah hasil pertanian dan peternakan.
Karena padatnya kendaraan dan kondisi Sembilan kelok atau tikungan yang sempit, pemerintah daerah baik itu Lima Puluh Kota dan Pemprov Sumbar mulai mengerucutkan ide membangun fly over Kelok Sembilan.
Gagasan tersebut dimatangkan sekitar 2001 dan setahun berikutnya pembangunan Jembatan Kelok Sembilan mendapat dukungan dari Taufik Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri Presiden RI saat itu. Pada 22 Desember 2003, Presiden Megawati meluncurkan pembangunan Jembatan Kelok Sembilan.
Setelah rampung pada 2013, Jembatan Kelok Sembilan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2013. “Kemarin, saya telah meninjau Jembatan Kelok Sembilan yang kokoh, megah, dan indah, hasil karya anak-anak bangsa yang sangat membanggakan,” kata SBY saat meresmikan, mengutip pemberitaan Republika.co.id 31 Oktober 2013.
Jembatan layang Kelok 9 terdiri atas enam jembatan dan memiliki ruas jalan selebar 12,5 meter. Bentang jembatan pertama memiliki panjang 20 meter, bentang kedua 230 meter, dan bentang ketiga 65 meter.
Bentang keempat memiliki panjang 462 meter. Bentang jembatan keempat merupakan jembatan jenis pelengkung beton dengan pondasi bore pile sedalam 20 meter untuk menahan berat jembatan dan gaya horizontal gempa. Bentang jembatan kelima memiliki panjang 31 meter dan bentang keenam 156 meter.