Sabtu 21 Oct 2023 03:42 WIB

Gawat, Kelamaan Duduk Tingkatkan Risiko Demensia

Risiko demensia pada orang yang terlalu lama duduk tetap tinggi meski berolahraga.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di JAMA telah mengungkapkan bahwa duduk terlalu lama meningkatkan risiko demensia.
Foto:

Bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan mereka menghabiskan banyak waktu di meja dan di depan komputer, Raichlen merekomendasikan mencari peluang untuk bergerak lebih sering. Ini bisa mencakup berjalan-jalan di sekitar kantor saat menelepon, menjadwalkan pertemuan yang melibatkan berjalan, atau bahkan mengganti waktu makan siang dengan berjalan.

Selain itu, penting untuk mencatat berapa jam yang dihabiskan untuk duduk dalam sehari. Raichlen menekankan bahwa jika waktu duduk mencapai atau melebihi 10 jam, individu sebaiknya lebih banyak bergerak dan mengurangi penggunaan Zoom.

 

Meskipun penelitian ini hanya menunjukkan hubungan asosiatif antara duduk berlebihan dan risiko demensia, tidak dapat membuktikan bahwa duduk menyebabkan penurunan kognitif. Namun, terdapat dugaan bahwa perilaku duduk dapat memengaruhi aliran darah otak dengan mengurangi pasokan oksigen dan bahan bakar ke otak. Selain itu, duduk berlebihan juga dapat memengaruhi pola makan dan kesehatan otak dalam jangka panjang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement