Menurut Kaufman, peneliti lain telah menggunakan suara untuk memprediksi penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Kaufman menuturkan produksi suara adalah proses rumit yang melibatkan efek gabungan dari sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem otot, sistem saraf, dan sistem lain di dalam tubuh.
“Apa pun yang memengaruhi sistem ini mungkin berdampak pada suara, yang menjadi motivasi penelitian ini,” ujar Kaufman.
Lalu, mengapa diabetes dapat memengaruhi suara Anda? Orang yang hidup dengan diabetes dapat mengalami kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik.
Dalam beberapa kasus, kerusakan saraf menyebabkan masalah suara seperti kelumpuhan pita suara bilateral. Dalam kondisi ini, baik pita suara maupun kotak suara bisa lumpuh sebagian atau seluruhnya.
Diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, seperti kelemahan otot dan pembengkakan. Menurut Kaufman, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pembengkakan bisa memengaruhi suara.
“Neuropati perifer dapat merusak saraf di laring, mengakibatkan suara serak atau ketegangan vokal, dan kelemahan otot mungkin terlihat pada otot pita suara atau sistem pernapasan,” kata Kaufman. “Selain itu, pembengkakan yang terkait dengan edema dapat memengaruhi kualitas elastis dan getaran pita suara, sehingga dapat memengaruhi nada.”
Apakah Tes Diabetes Berbasis Suara Akurat?