Terapi perilaku bertujuan untuk mendorong terciptanya perilaku yang positif sekaligus pengurangan perilaku yang bermasalah. Sementara itu, obat-obatan untuk ADHD umumnya mencakup stimulan dan nonstimulan.
Stimulan memberikan efek dengan cepat. Sebaliknya, nonstimulan bekerja lebih lambat, namun efeknya bisa bertahan hingga 24 jam, dikutip dari Medical News Today.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terapi lini pertama untuk anak-anak berusia di bawah enam tahun yang mengidap ADHD adalah pengelolaan perilaku. Pengelolaan perilaku ini perlu melibatkan peran serta dari orang tua.
Bagi pengidap ADHD dewasa, ada empat macam terapi yang dapat diberikan. Keempat terapi itu adalah obat-obatan, psikoterapi, terapi perilaku, dan kombinasi dari semuanya.