"Terutama terapi yang menarget intoleransi ortostatik pasien dan terapi yang memperbaiki kemampuan mereka dalam menoleransi posisi berdiri," terang Azola.
Untuk keluhan nyeri otot dan sendi, dokter bisa merekomendasikan penderita ME/CFS untuk menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Beberapa contoh obat tersebut adalah asetaminofen, aspirin, dan ibuprofen. Peregangan ringan, terapi air, dan akupuntur juga dapat membantu meredakan keluhan nyeri pada otot dan sendi.
Bila kondisi ME/CFS sudah mempengaruhi kesehatan mental, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan lain. Sebagai contoh, obat antidepresan untuk penderita ME/CFS yang mengalami depresi atau obat antikecemasan untuk penderita ME/CFS yang mengalami gangguan kecemasan.
"Kami benar-benar berpikir bahwa (ME/CFS) ini merupakan penyakit yang terabaikan. Orang-orang perlu lebih memahami kondisi ini," ujar Unger.