Seiring waktu, tekanan dari penumpukan gas ini dapat mengalahkan tekanan pada otot sfingter di anus yang menutup jalur keluarnya gas. Dalam kondisi ini, gas di dalam perut akan memaksa keluar dan tak terkontrol.
Masalah yang lebih serius juga bisa terjadi akibat kebiasaan menahan buang angin. Menurut dr Raj, kebiasaan ini bisa meningkatkan tekanan pada rektum dan usus besar. Peningkatan tekanan di rektum dan usus besar tersebut dapat memicu timbulnya divertikula atau kantong menonjol pada usus besar.
"Itu dapat menyebabkan peradangan kronis dan rasa nyeri," jelas dr Raj.
Menurut dr Raj, beragam konsekuensi ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara yang mudah, yaitu tidak menahan buang angin. Alih-alih menahannya, dr Raj menganjurkan orang-orang mencari tempat yang sepi untuk mengeluarkan kentut ketika rasa ingin buang angin muncul.