Amerika Serikat menganggap virus ini sebagai ancaman bioterorisme kategori C karena virus tersebut "dapat direkayasa untuk disebarluaskan secara massal di masa depan". Profesor Paul Hunter dari University of East Anglia mengatakan penularan yang paling mungkin terjadi adalah melalui makanan.
"Saat ini, penularan dari manusia ke manusia terbilang tidak efisien, namun dapat ditularkan melalui kontak dekat. Jika bangkai yang terinfeksi diekspor ke luar negeri, hal ini dapat menyebabkan pandemi yang berumur singkat," ucap Hunter.
Beberapa orang yang terinfeksi virus Nipah tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lain mengalami gejala yang parah. Bagi mereka yang jatuh sakit, gejalanya biasanya mulai muncul dalam waktu empat hingga 14 hari setelah terpapar virus. Gejala yang mungkin terjadi termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, batuk, sakit tenggorokan, pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, kejang, dan gangguan pernapasan.