Para dokter menuturkan infeksi tersebut mungkin ada hubungannya dengan dia yang tidak sadarkan diri selama operasi, yang menonaktifkan pertahanan alami tubuh terhadap infeksi paru-paru seperti batuk atau refleks muntah. Mereka mendiagnosis pria tersebut menderita pseudoaneurisma intrakranial.
Ini adalah kondisi ketika darah bocor keluar dari pembuluh darah di otak namun tertahan oleh jaringan di sekitarnya. Penyakit ini berbeda dengan aneurisma asli, yaitu ketika dinding pembuluh darah melemah dan membengkak saat darah terkumpul di dalamnya.
Di sisi lain, pseudoaneurisma sangat jarang terjadi dan terjadi kurang dari lima persen dari semua tusukan arteri. Selain itu, para dokter mengungkapkan kasus ini adalah yang pertama tercatat dalam literatur medis tentang seorang pria yang menderita pseudoaneurisma yang disebabkan oleh jarum akupunktur.
Kasus-kasus sebelumnya disebabkan oleh sejumlah infeksi yang merusak arteri di otak serta juga trauma kepala, atau benturan keras pada kepala. Kasus tersebut terungkap dalam Journal of Medical Reports.