Menurut Campbell, menemukan penyebab yang mendasari timbulnya keluhan brain fog pada penderita long Covid adalah langkah yang sangat penting. Alasannya, temuan ini bisa membantu para dokter dan peneliti untuk mengembangkan terapi yang lebih spesifik untuk para pasien di masa mendatang.
"Temuan ini kemungkinan akan mengubah cara kita memahami dan mengobati masalah neurologis pascainfeksi virus," kata profesor di bidang neurologi dari Trinity College Dublin dan investigator utama FutureNeuro, Colin Doherty.
Selain itu, Doherty juga menilai temuan terbaru ini turut mengonfirmasi bahwa gejala-gejala saraf yang muncul pada long Covid bisa diukur secara ilmiah. Pengukuran ini bisa dilakukan melalui perubahan metabolisme dan pembuluh darah yang nyata dan bisa terlihat di otak.