Jumat 15 Mar 2024 20:46 WIB

Tidur Siang Singkat Bisa Segarkan Tubuh Saat Puasa, tapi Jangan di Atas Pukul 15.00

Tidur siang singkat dapat membantu tubuh lebih segar saat puasa Ramadhan.

Red: Reiny Dwinanda
Tidur siang (Ilustrasi). Saat puasa, jangan tidur di atas pukul 15.00 atau terlalu sore karena cenderung membuat tubuh terbangun dalam kondisi lemas dan sulit tertidur kembali pada malam harinya.
Foto:

Menurut Prof Samsul, tidur siang singkat hanya memasuki fase satu sampai dua dalam siklus tidur. Sementara itu, siklus tidur penuh terdiri atas empat fase, termasuk memasuki tahap akhir atau REM (Rapid Eye Movement) atau tidur bermimpi.

"Pada tahapan tidur sampai tahap kedua ini menyebabkan otot menjadi lebih rileks dan fungsi tubuh melambat, sementara tahap REM atau fase lengkap tidur yang biasa terjadi di atas 30 menit akan membuat otot tubuh lumpuh sementara," ujarnya.

Profesor Syamsul mengatakan keluhan yang paling sering didengar saat berpuasa pada bulan Ramadhan tubuh menjadi lemah dan terasa lemas. Kondisi ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi karena tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman. Pola makan yang berubah membuat metabolisme tubuh juga mengalami perubahan.

"Selain tidak melewatkan makan sahur pada akhir waktu dan tidak tidur setelah sahur, hal yang juga penting diperhatikan adalah pola tidur malam yang lebih cepat dan tidur siang singkat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement