AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kasus penganiayaan oleh baby sitter menimpa Jana Amira Priyanka atau akrab disapa Cana, yang merupakan anak perempuan dari selebgram asal Malang, Emy Aghnia. Penyiksaan ini disebut Aghnia dilakukan sampai lebih dari satu jam.
Dalam unggahannya, Aghnia mengaku mengambil pengasuh itu dari penyalur terkenal di Surabaya. Aghnia sendiri tidak menyebut secara gamblang nama penyalur tersebut.
Kini muncul unggahan terkait klarifikasi dari pihak yang diduga merupakan penyalur baby sitter tersebut. "Dalam kasus yang menimpa Ibu @emyaghnia dan putri Cana, Val The Consultant meminta maaf dan sangat menyesalkn kejadian tersebut," tulis akun Instagram val_the consultant," dikutip Sabtu (30/3/2024).
Pihak penyalur tersebut melanjutkan bahwa mereka sangat tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk kekerasan dalam pengasuhan anak. Kejadian ini tentu mencoreng salah satu nilai yang dimiliki perusahaan yang telah ditanamkan dalam pelayanan mereka selama ini.
Tentu saja kejadian ini merugikan citra ribuan pekerja yang lain. Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan penitipan anak, juga mendukung penyelesaian kasus yang terjadi dan siap membantu proses hukum sebagaimana mestinya.
Perusahaan penyalur tersebut menulis bahwa seorang pengasuh anak sejatinya tentu merupakan pihak yang seharusnya menjadi kepercayaan dan diandalkan. Apalagi ketika orang tua anak sedang tidak berada di rumah.
"Untuk para pekerja kami yang sedang menjalankan tugasnya, lakukanlah dengan hati dan senantiasa berpegang teguh pada prinsip bahwa bekerja itu sama halnya dengan ibadah. #Stop Child Abuse! Hormat Kami, MANAJEMEN PT VAL KONSULTAN INDONESIA," demikian pernyataan klarifikasi tersebut.
Namun unggahan feed Instagram tersebut terpantau menutup kolom komentar. Perusahaan tersebut juga mengunggah pernyataan singkat itu di Instagram Stories.
Sebelumnya Emy Aghnia menghebohkan media sosial akibat kasus penyiksaan terhadap putrinya hingga babak belur. Penganiayaan itu dilakukan pada waktu subuh dengan pintu kamar yang terkunci rapat.
Sang anak disebut sempat hendak melarikan diri, namun dikejar. Dalam penganiayaan itu juga tampak anak Aghnia ditindih badannya dan disiram dengan cairan yang diketahui merupakan minyak kutus-kutus.
Aghnia juga menyebut kepolisian sampai tidak tega melihat hasil rekaman CCTV karena penganiayaan itu dilakukan tanpa henti. Cana mengalami sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, termasuk mata bengkak yang tidak bisa terbuka secara normal. Santi Sopia