Kurangnya interaksi anak dengan lingkungan sekitar juga menyebabkan dampak ketiga, yakni aspek kemampuan sosial. Anak-anak yang tidak terbiasa bersosialisasi karena adiksinya, cenderung memiliki rasa kurang percaya diri dan lebih suka menyendiri.
Keempat, dari aspek gangguan proses berpikir di mana bagian depan otak anak-anak dan remaja yang berfungsi membuat keputusan, mengatur emosi, dan menilai situasi belum berkembang sempurna. Apabila hal ini diperparah dengan adiksi maka anak akan kesulitan dalam membuat keputusan dan rencana, lebih mengedepankan emosi tanpa berpikir dampak dari keputusannya itu.
"Kita tahu bahwa emosinya lebih dulu matang daripada fungsi (otak) di daerah depan untuk merencanakan sehingga menyebabkan anak remaja itu emosinya jadi labil. sehingga dia sulit memutuskan 'apakah perilaku saya ini baik atau tidak?' karena dia lebih bermain dengan emosinya," kata Yetty.