Iterasi Green Goblin ini secara keseluruhan sangat buruk. Dia tampak mengerikan, dan ceritanya sangat jauh dari perjalanan Goblin sehingga tidak dapat dikenali lagi. Selain itu, karakter tersebut tidak memiliki alasan yang kuat untuk berada dalam film tersebut.
Ada tujuan membunuh Gwen Stacy, namun ini bisa dengan mudah dilakukan oleh Electro. Minimnya perkembangan dan chemistry antara Dane DeHaan dan Andrew Garfield tidak cukup membantu dan akhirnya membuat kemunculan Green Goblin di The Amazing Spider-Man 2 terkesan hanya membuang-buang waktu.
4. The Mandarin (Ben Kingsley), Iron Man 3 (2013)
Mandarin digambarkan di seluruh Iron Man 3 sebagai penjahat mengancam dunia dan kehancuran. Namun, begitu Tony Stark menemukan apa yang disebut "Mandarin" di bunker bawah tanah, dia segera menyadari ia hanyalah seorang aktor bernama Trevor Slattery yang memerankan seorang panglima perang jahat.
Meskipun memberikan kesan yang lucu, hasilnya tetap mengecewakan setelah mengetahui penjahat sebenarnya adalah seorang pengecut bernama Aldrich Killian yang bersembunyi di balik topeng metaforis. Motivasi Killian untuk menyewa The Mandarin tidak lebih dari persaingan kecil dengan Tony Stark dan keserakahan yang sangat besar. Jadi kesannya bukan penjahat yang benar-benar mengancam, tapi hanya seorang miliarder zaman modern.
5. Loki (Alan Cumming), Son of the Mask (2005)
Sebagian besar penonton mengenal Loki sebagai salah satu karakter Marvel Cinematic Universe yang paling populer dan ditulis dengan baik. Tetapi Loki juga ternyata adalah penjahat dari Son of the Mask, sekuel dari film komedi hebat The Mask.
Sayangnya, Loki juga merupakan faktor besar yang menjadikan sekuelnya gagal total. Selain desain yang benar-benar konyol dan dibuat buruk, Loki juga adalah penjahat yang tidak kompeten.
Meskipun menjadi salah satu dewa yang lebih kuat dalam mitos Norse, Loki digambarkan sebagai sangat lemah karena ia berjuang untuk mendapatkan Topeng untuk menenangkan ayahnya, Odin. Aktor Alan Cumming melakukan yang terbaik tetapi tidak dapat menyelamatkan adaptasi dewa Norse yang menghebohkan ini. Meskipun beberapa orang mungkin berpendapat bahwa gambaran tidak kompeten Loki seharusnya bersifat komedi, hal itu sama sekali tidak berhasil.