Tumor Diangkat Setelah 16 Tahun
Harapan Tim untuk hidup dengan normal menjadi nyata ketika seorang ahli bedah kepala dan leher dr Ryan Osborne menghubunginya untuk menawarkan prosedur pembedahan. Tim segera terbang menemui ahli bedah onkologi yang berbasis di Los Angeles, AS itu.
Dokter Osborne mencurigai kondisi tersebut berasal dari kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang menghasilkan air liur. Tumor di kelenjar parotis bukanlah hal yang aneh, tetapi ukuran yang dialami Tim sangat tidak biasa.
"Ukuran rata-ratanya biasanya sebesar buah kenari,” kata dr Osborne.
Sementara itu, ukuran tumor Tim terlihat seukuran semangka. Kekhawatiran terbesar dokter bedah bukanlah menghilangkan massa, namun khawatir bahwa pembedahan saraf wajah dari tumor selama operasi dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang mengakibatkan kelumpuhan wajah.
Dokter Osborne menjelaskan tumor yang diderita Tim adalah adenoma pleomorfik. Ia memperingatkan Tim bahwa dia mungkin tidak dapat menggerakkan sisi kanan wajahnya atau membuat ekspresi selama sekitar enam bulan setelah operasi.
Apa itu adenoma pleomorfik?
Adenoma pleomorfik adalah tumor jinak yang dapat berkembang di kelenjar ludah, khususnya kelenjar parotis. Terkadang, tumor bisa menjadi kanker.
Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan biasanya merekomendasikan pembedahan untuk menghilangkannya. Sebagian atau seluruh kelenjar yang terkena akan diangkat. Setelah diangkat, tumor pleomorfik jarang muncul kembali.
Adenoma pleomorfik jarang terjadi, memengaruhi sekitar tiga per 100 ribu orang di AS. Meskipun demikian, tumor ini masih merupakan jenis tumor jinak kelenjar ludah yang paling umum.
Adenoma pleomorfik bisa muncul di mana saja?