Senin 29 Apr 2024 06:45 WIB

Awalnya Cuma Kayak Jerawat Kecil, Tumor di Wajah Pria AS Terus Tumbuh, Bikin Susah Nengok

Tumor di wajah pria AS itu akhirnya diangkat setelah 16 tahun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pria asal AS bernama Tim menderita adenoma pleomorfik di pipinya. Tumornya tumbuh seberat 2,2 kg setelah 16 tahun.
Foto:

Adenoma pleomorfik mungkin muncul di area sebagai berikut:

- Di area depan telinga (adenoma pleomorfik kelenjar parotis)

- Di bawah rahang (adenoma pleomorfik kelenjar submandibular)

- Di langit-langit keras atau lunak (kelenjar ludah kecil)

Tumor ini tumbuh sangat lambat. Alhasil, orang mungkin tidak langsung merasakan gejalanya.

Gejalanya meliputi:

- Benjolan tunggal yang tidak menimbulkan rasa sakit di bawah kulit dekat rahang, dekat telinga, atau di mulut

- Benjolan mungkin terasa lunak atau keras

- Biasanya, benjolan akan berpindah bila ditekan dengan jari

Adenoma pleomorfik rata-rata berukuran antara dua sentimeter (seukuran kacang tanah) hingga enam sentimeter (seukuran telur). Namun, tanpa pengobatan, adenoma pleomorfik dapat tumbuh menjadi cukup besar, berukuran hingga 35 sentimeter.

Dokter Osborne juga khawatir tumor Tim mungkin bersifat kanker karena ada kemungkinan kecil sel-sel tersebut bermutasi dan menjadi ganas selama bertahun-tahun. Tim mengatakan bahwa untuk pertama kalinya ada orang yang benar-benar mengatakan kondisinya bisa bersifat kanker.

Dokter Osborne dan ahli bedah plastik dr Jason Hamilton kemudian mengoperasi wajah dan leher Tim selama hampir lima jam. Dokter Osborne mampu mengidentifikasi dan menghindari saraf wajah utama serta menghilangkan seluruh massa.

Sementara itu, dr Hamilton merekonstruksi pipi Tim agar tidak tampak cekung. Hal yang membuat lega juga adalah Tim dapat terbangun dan bisa tersenyum serta menggerakkan wajahnya.

Tim juga mendapat kabar baik bahwa tumornya tidak bersifat kanker dan "konsisten dengan karakter tumor parotis jinak yang disebut adenoma pleomorfik". Setelah tujuh pekan setelah dioperasi, Tim bisa bercukur untuk pertama kalinya dalam dua dekade.

Tumor yang kerap membuat Tim lelah kini sudah hilang. Sejak operasi, ia merasa lebih ringan, tidak merasakan sakit sama sekali.

"Saat masih ada, tumornya jelek sekali. Senang rasanya bisa diangkat. Enam belas tahun sudah cukup lama," ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement